Restartid.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk dana investasi milik negara. Langkah ini diambil dengan tujuan membeli operasional TikTok di AS, setelah aplikasi asal Tiongkok tersebut menghadapi ancaman pelarangan karena masalah keamanan nasional.
Strategi Trump untuk Akuisisi TikTok
Mengutip laporan TechCrunch, pembentukan dana investasi negara ini akan direalisasikan dalam 12 bulan ke depan melalui Departemen Keuangan dan Perdagangan AS. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai mekanisme pendanaan yang akan digunakan.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Trump mempertimbangkan berbagai sumber pendanaan, termasuk tarif dan sumber pemasukan strategis lainnya. Langkah ini diambil setelah Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda pelarangan TikTok di AS hingga 4 April 2025.
TikTok dan Ancaman Keamanan Nasional AS
Pada akhir 2024, TikTok menghadapi tekanan besar dari pemerintah AS karena dinilai berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Otoritas AS menuduh platform tersebut dapat digunakan sebagai alat mata-mata oleh pemerintah Tiongkok, sehingga memunculkan wacana pelarangan total.
Pemerintah AS memberikan opsi kepada TikTok: jika ingin tetap beroperasi di negara itu, maka kepemilikannya harus dijual kepada entitas yang berbasis di AS. Situasi ini membuat Trump mengambil langkah cepat untuk mengupayakan agar platform tersebut tetap eksis di Negeri Paman Sam.
Trump, TikTok, dan Strategi Politik
Keputusan Trump untuk mempertahankan TikTok bukan hanya soal bisnis, tetapi juga memiliki dimensi politik. Trump diketahui sebagai pengguna aktif TikTok, terutama saat berkampanye melawan rivalnya dalam pemilihan presiden AS sebelumnya. Hal ini diyakini menjadi salah satu alasan utama di balik upayanya untuk mempertahankan TikTok di AS dengan skema kepemilikan baru.
Dukungan dari Larry Ellison dan Elon Musk
Trump menggandeng beberapa nama besar dalam dunia bisnis untuk mendukung rencana ini. Salah satunya adalah Larry Ellison, salah satu eksekutif utama Oracle, perusahaan yang saat ini menangani hosting TikTok di AS. Trump mendorong agar Ellison memimpin akuisisi TikTok dengan skema usaha patungan bersama investor lainnya.
Selain itu, beberapa perusahaan teknologi juga menunjukkan minat untuk bergabung dalam proses akuisisi ini. Salah satu yang telah mengajukan proposal adalah Perplexity, perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Nama lain yang mencuat adalah Elon Musk, miliarder pemilik Tesla, SpaceX, dan platform media sosial X (sebelumnya Twitter). Trump dikabarkan memberi lampu hijau bagi Musk untuk ikut dalam konsorsium yang akan mengakuisisi TikTok.
Microsoft Juga Ikut Negosiasi
Selain nama-nama besar di atas, raksasa teknologi Microsoft juga disebut sedang dalam tahap negosiasi untuk membeli TikTok. Microsoft sebelumnya pernah hampir mengakuisisi TikTok pada tahun 2020, namun kesepakatan tersebut batal setelah adanya perubahan kebijakan pemerintahan saat itu.
Masa Depan TikTok di AS
Langkah Trump ini membuka babak baru dalam nasib TikTok di AS. Dengan berbagai pihak yang tertarik untuk mengambil alih kepemilikan TikTok, masih harus dilihat bagaimana skema finalnya akan berjalan. Jika rencana ini terwujud, maka TikTok akan beroperasi di AS sebagai perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh investor dalam negeri, menghilangkan kekhawatiran soal keamanan nasional.
Namun, dengan banyaknya pihak yang terlibat dan kepentingan politik yang melingkupinya, proses ini diperkirakan akan mengalami banyak tantangan sebelum mencapai keputusan akhir. Apakah TikTok akan tetap bertahan di AS, atau akan menghadapi nasib yang berbeda? Semua bergantung pada negosiasi yang tengah berlangsung.