Restartid.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), secara resmi mendaratkan Bifrost Cable System di Manado pada Minggu (9/12/2024). Proyek ini menandai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur digital Indonesia dengan menghubungkan Singapura ke Pantai Barat Amerika Utara, melalui titik pendaratan di Jakarta, Manado, Davao, dan Guam.
Bifrost merupakan sistem kabel bawah laut sepanjang lebih dari 20.000 km yang digambarkan sebagai “jalan tol digital” melintasi Samudra Pasifik. Kabel ini menjadi proyek inovatif hasil kolaborasi Telin, Meta, dan Keppel, sekaligus menjadi kabel bawah laut pertama di dunia yang menghubungkan langsung dua benua melalui perairan Indonesia.
Manado, Gerbang Internasional Baru Indonesia
Pemilihan Manado sebagai titik pendaratan Bifrost bukan tanpa alasan. Kota ini telah lebih dulu menjadi lokasi strategis bagi kabel internasional SEA-US dan Indonesia Global Gateway (IGG). Dengan hadirnya Bifrost, Manado semakin diposisikan sebagai gerbang internasional kedua Indonesia setelah Batam.
Chief Technology Officer (CTO) Telin, Abdul Rahman Ansyori, menyatakan bahwa proyek ini memiliki dampak signifikan bagi perkembangan ekonomi digital di kawasan Asia-Pasifik, khususnya Indonesia bagian timur.
“Sistem Kabel Bifrost akan menjadi komponen penting dalam evolusi ekonomi dan teknologi bangsa dengan meningkatkan konektivitas global. Ini akan membuka jalan bagi pengembangan sistem kabel bawah laut masa depan oleh Telin,” ujar Abdul Rahman Ansyori.
Selain meningkatkan konektivitas, keberadaan Bifrost juga diharapkan dapat merangsang pertumbuhan bisnis digital, hyperscaler, layanan cloud, serta pengembangan pusat data (data center) di Indonesia Timur.
Teknologi Canggih dan Manfaat untuk Industri Digital
Bifrost Cable System hadir untuk memenuhi permintaan konektivitas yang terus berkembang pesat di Asia Tenggara. Kabel ini dilengkapi dengan teknologi transmisi optik bawah laut terbaru yang akan memberikan kecepatan dan kapasitas lebih besar bagi berbagai industri.
Sejumlah sektor yang diprediksi akan mendapat manfaat langsung dari infrastruktur ini antara lain:
✅ Operator telekomunikasi – Meningkatkan kapasitas jaringan dan kecepatan internet.
✅ Penyedia layanan cloud – Memastikan akses data yang lebih cepat dan andal.
✅ Perusahaan hyperscaler – Mempermudah ekspansi layanan berbasis komputasi awan (cloud computing).
✅ Data center – Memperkuat ekosistem penyimpanan dan pengelolaan data berskala global.
Selain itu, dengan teknologi canggih yang diterapkan pada Bifrost, Indonesia kini memiliki infrastruktur digital yang lebih kompetitif di kancah internasional, sekaligus mempercepat transformasi digital di Tanah Air.
Masa Depan Konektivitas Digital Indonesia
Keberhasilan pendaratan Bifrost Cable System di Manado menjadi bukti komitmen Telin dalam membangun infrastruktur digital yang handal. Ke depan, Telin juga akan terus berpartisipasi dalam berbagai proyek strategis lainnya guna meningkatkan konektivitas Indonesia di tingkat global.
Dengan hadirnya Bifrost, Indonesia semakin siap menjadi pusat konektivitas digital di Asia-Pasifik, sekaligus memperkuat posisinya dalam ekonomi digital global.