Restartid.com – Nama PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge belakangan ini menjadi perbincangan hangat di industri telekomunikasi. Emiten dengan kode saham WIFI ini disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mengalokasikan spektrum frekuensi 1,4 GHz guna menghadirkan layanan internet murah bagi masyarakat.
Komdigi Siapkan Spektrum 1,4 GHz untuk Internet Cepat dan Terjangkau
Sebagaimana diketahui, Komdigi tengah merancang kebijakan untuk Broadband Wireless Access (BWA) dengan alokasi frekuensi 1,4 GHz sebesar 80 MHz. Teknologi BWA sendiri mencakup berbagai sistem akses internet nirkabel berkecepatan tinggi seperti Wi-Fi, WiMAX, 4G/5G, hingga satelit, yang dirancang untuk mencakup area yang lebih luas dibanding Wi-Fi konvensional.
Dalam pernyataan resminya, Komdigi menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan akses internet di Indonesia, terutama di wilayah yang masih minim layanan internet atau bahkan belum terjangkau sama sekali. Dengan akses yang lebih luas, layanan ini diharapkan mampu mendorong penggunaan internet rumahan secara masif dengan harga lebih terjangkau.
Saat ini, Komdigi masih menggelar konsultasi publik terkait Rancangan Peraturan Menteri (RPM) 1,4 GHz. Sejumlah organisasi industri turut dilibatkan, termasuk Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI), guna mengumpulkan masukan sebelum kebijakan ini diterapkan.
Surge dan Spekulasi Keterlibatannya dalam Proyek 1,4 GHz
Di tengah proses uji publik ini, spekulasi mengenai keterlibatan Surge dalam pemanfaatan spektrum 1,4 GHz semakin menguat. Laporan dari Restartid.com mengaitkan Surge dengan salah satu petinggi negara, meskipun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut.
Sebagai perusahaan berbasis digital, Surge memang memiliki pengalaman luas dalam penyediaan layanan internet dan infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini berfokus pada tiga pilar utama, yaitu konektivitas, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan hiburan media.
Sepanjang beberapa tahun terakhir, Surge aktif menjalin kolaborasi strategis untuk memperkuat bisnisnya di sektor internet dan telekomunikasi. Salah satunya, pada September 2024, Surge bekerja sama dengan PT Indonesia Connectivity Investasi (Incovest) guna mengembangkan jaringan internet murah bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, Surge juga menggandeng 50 penyedia layanan Internet (ISP) lokal melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), dalam proyek penyediaan layanan telekomunikasi untuk memperluas infrastruktur internet.
Infrastruktur Surge: Jaringan Serat Optik hingga Data Center
Hingga akhir 2024, Surge telah membangun infrastruktur backbone serat optik sepanjang 7.000 km di sepanjang jalur kereta dan jalur lain di Pulau Jawa. Tak hanya itu, perusahaan juga berinvestasi dalam penyediaan bandwidth berkapasitas besar hingga 64 ribu Gbps.
Untuk mendukung perkembangan Cloud Computing, Surge telah mengoperasikan 58 Edge Data Center (EDC) yang tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa. Jumlah ini masih berpotensi meningkat hingga 592 lokasi. Data center ini dimanfaatkan oleh ISP untuk colocation dan solusi Content Delivery Network (CDN) bagi penyedia layanan cloud.