Berita  

Starlink Jadi Korban Perang Tarif AS-Kanada, Kontrak CAD100 Juta Terancam Batal

Starlink Jadi Korban Perang Tarif AS-Kanada, Kontrak CAD100 Juta Terancam Batal

Restartid.com – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada semakin memanas, dan kali ini Starlink, perusahaan penyedia internet berbasis satelit milik Elon Musk, ikut menjadi korban. Pemerintah provinsi Ontario, Kanada, mengumumkan pembatalan kontrak senilai CAD100 juta (sekitar USD68,5 juta) dengan Starlink sebagai respons terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Ontario Hentikan Kontrak dengan Starlink

Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, menyatakan dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa pemerintah provinsi tersebut tidak akan lagi berbisnis dengan perusahaan Amerika yang dianggap merugikan ekonomi Kanada.

“Kami akan membatalkan kontrak provinsi dengan Starlink. Ontario tidak akan berbisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kita,” tulis Ford dalam unggahannya pada 3 Februari 2025.

Ford secara tegas menyalahkan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump dan memperingatkan bahwa langkah ini akan merugikan bisnis AS secara luas.

“Bisnis berbasis AS sekarang akan kehilangan puluhan miliar dolar dalam pendapatan baru,” tambahnya.

Keputusan ini menjadi pukulan bagi Starlink, yang sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Ontario dalam proyek penyediaan internet satelit berkecepatan tinggi untuk 15.000 rumah dan bisnis di wilayah yang belum terjangkau layanan internet stabil.

Meski menyadari bahwa langkah ini bisa berbuntut gugatan hukum dari pihak Starlink, Ford menegaskan bahwa provinsinya siap menghadapi konsekuensi hukum dan bahkan bersedia membayar denda demi mempertahankan prinsipnya.

“Itu prinsipnya,” kata Ford.

Provinsi Lain Ikut Ambil Langkah Serupa

Ontario bukan satu-satunya yang mengambil tindakan. Provinsi lain di Kanada, seperti Quebec, British Columbia, dan New Brunswick, juga mulai menerapkan kebijakan balasan terhadap AS.

Namun, berbeda dengan Ontario yang langsung membatalkan kontrak, ketiga provinsi tersebut memilih untuk menargetkan produk minuman keras asal Amerika. Mereka menghapus produk tersebut dari toko-toko minuman keras milik pemerintah provinsi dan mengkaji ulang kontrak dengan perusahaan-perusahaan AS.

“Kanada tidak memulai pertikaian ini dengan AS, tetapi Anda sebaiknya percaya bahwa kami siap memenangkannya,” kata Ford.

Penyebab Perang Dagang AS-Kanada

Pemicu utama ketegangan ini adalah kebijakan tarif 25 persen yang diterapkan oleh Presiden Trump terhadap produk asal Kanada dan Meksiko, serta tarif 10 persen untuk barang dari China, yang mulai berlaku pada 1 Februari 2025.

Langkah ini mendorong provinsi-provinsi Kanada untuk melakukan aksi balasan guna melindungi perekonomian domestik mereka.

Sementara itu, laporan dari NBC News menyebutkan bahwa setelah negosiasi dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, AS dan Meksiko sepakat untuk menunda penerapan tarif selama satu bulan. Kesepakatan serupa juga terjadi antara Trump dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang berhasil menunda penerapan tarif untuk jangka waktu yang sama.

Dampak bagi Starlink dan Elon Musk

Keputusan Ontario untuk membatalkan kontrak dengan Starlink merupakan pukulan besar bagi Elon Musk, yang diketahui sebagai pendukung kuat Trump selama pemilu AS 2024.

Bahkan, Musk sempat ditunjuk oleh Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah lembaga yang bertugas mengurangi pengeluaran dan birokrasi dalam pemerintahan.

Dengan kondisi ini, masa depan proyek ekspansi Starlink di Kanada menjadi tidak pasti, terutama jika perang dagang antara AS dan Kanada terus berlanjut.