Restartid.com – Sistem Skill-Based Matchmaking (SBMM) terus menjadi topik panas di komunitas Call of Duty. Sistem ini dirancang untuk mencocokkan pemain berdasarkan tingkat keterampilan mereka, dengan tujuan menciptakan pertandingan yang lebih adil dan kompetitif. Namun, banyak pemain merasa SBMM justru membuat pengalaman bermain menjadi lebih frustrasi daripada menyenangkan.
Terlepas dari berbagai kritik yang terus berdatangan, pihak pengembang menegaskan bahwa sistem SBMM tidak akan dihapus dari seri Call of Duty. Lantas, mengapa sistem ini tetap dipertahankan?
SBMM Akan Tetap Ada di Call of Duty
Dalam wawancara bersama Insider Gaming, mantan developer Raven Software dan kreator algoritma Matchmaking Rating (MMR) di Call of Duty, Charlie Olson, mengungkapkan alasan di balik keberlanjutan SBMM.
Menurutnya, SBMM dan MMR adalah elemen penting dalam menjaga keseimbangan permainan dan mempertahankan pemain agar tetap bermain dalam waktu lama. Tanpa sistem ini, pemain dengan skill rendah akan terus-menerus mengalami kekalahan, yang bisa menyebabkan mereka meninggalkan game lebih cepat.
Sistem ini juga bertujuan untuk menghindari situasi di mana pemain yang lebih jago harus terus “menggendong” tim, sementara pemain yang kurang mahir menjadi beban dalam pertandingan. Dengan adanya SBMM, setiap pemain bisa mendapatkan pengalaman bermain yang lebih seimbang dan menantang.
Mengapa Pemain Banyak yang Tidak Suka SBMM?
Meski terdengar seperti solusi yang adil, banyak pemain justru tidak menyukai sistem SBMM, terutama mereka yang memiliki skill tinggi.
Beberapa keluhan utama tentang SBMM meliputi:
- Kurang terasa peningkatan skill – Karena selalu dipertemukan dengan lawan yang setara atau lebih kuat, pemain merasa tidak ada rasa progresi dalam permainan.
- Dihukum setiap menang – Pemain yang menang dalam beberapa pertandingan berturut-turut akan langsung dipasangkan dengan lawan yang lebih sulit, sehingga seolah-olah mereka malah dihukum karena bermain bagus.
- Mengurangi kesenangan bermain santai – Banyak pemain ingin menikmati game tanpa harus selalu berada dalam pertandingan yang penuh tekanan, tetapi SBMM membuat setiap match terasa seperti turnamen kompetitif.
Olson sendiri mengakui kelemahan ini dan mengatakan bahwa SBMM memang perlu diperbaiki agar pengalaman bermain bisa lebih seimbang dan rewarding bagi semua pemain.
SBMM Bukan Prioritas Utama Bagi Developer
Meskipun banyak kritik dari komunitas, upaya untuk mengubah sistem SBMM tampaknya tidak menjadi prioritas utama bagi pengembang utama Call of Duty.
Olson mengungkapkan bahwa ia pernah mengusulkan beberapa perubahan pada sistem SBMM saat bekerja di Infinity Ward selama pengembangan Call of Duty: Modern Warfare (2019). Namun, banyak desainer di studio tersebut tidak benar-benar memahami cara kerja MMR, sehingga idenya tidak mendapat cukup perhatian.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun SBMM adalah sistem penting dalam matchmaking, pengembang lebih fokus pada aspek lain dalam game, seperti konten baru, balancing senjata, dan monetisasi.
Apakah SBMM Akan Ditingkatkan di Masa Depan?
Meskipun SBMM tidak akan dihapus dari Call of Duty, masih ada kemungkinan sistem ini mengalami perbaikan di masa depan.
Olson mendukung kritik pemain terhadap SBMM dalam bentuknya saat ini dan berharap agar pengembang bisa mencari solusi yang lebih baik. Salah satu alternatif yang sering diusulkan oleh komunitas adalah sistem Ranked dan Casual Mode yang lebih terpisah, di mana SBMM diterapkan di mode kompetitif tetapi tidak terlalu ketat di mode kasual.
Namun, untuk saat ini, tampaknya SBMM akan tetap ada di Call of Duty, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Bagaimana menurut kalian? Apakah SBMM lebih banyak membawa manfaat atau justru merusak pengalaman bermain?