Restartid.com – Samsung tampaknya siap melakukan lompatan besar dalam inovasi baterai untuk lini flagship mereka. Setelah absen di Galaxy S25 series, teknologi baterai Silicon-Carbon kini dikabarkan akan debut pada Galaxy S26 series tahun depan.
Menurut laporan terbaru dari leaker Jukanlosreve di X (Twitter), Samsung berencana mengadopsi teknologi baterai Silicon-Carbon untuk meningkatkan efisiensi dan daya tahan baterai pada Galaxy S26 Ultra. Bahkan, kapasitas baterainya dikabarkan bisa mencapai 6000 mAh hingga 7000 mAh—lonjakan signifikan dari generasi sebelumnya.
Mengapa Samsung Baru Beralih ke Baterai Silicon-Carbon?
Meskipun Apple dan Samsung sebelumnya dikabarkan akan segera beralih ke teknologi baterai terbaru, faktanya iPhone 16 dan Galaxy S25 masih menggunakan baterai konvensional. Ada beberapa alasan mengapa Samsung belum mengadopsinya lebih cepat:
🔹 Produksi skala besar → Samsung memproduksi smartphone dalam jumlah yang sangat besar, sehingga adopsi teknologi baru butuh perencanaan matang.
🔹 Trauma insiden Galaxy Note 7 → Kasus baterai meledak di Galaxy Note 7 masih membayangi Samsung, membuat mereka lebih berhati-hati dalam inovasi baterai.
🔹 Stabilitas dan keamanan → Baterai Silicon-Carbon menawarkan efisiensi energi lebih tinggi, tetapi Samsung mungkin membutuhkan lebih banyak pengujian sebelum mengimplementasikannya secara massal.
Namun, dengan perkembangan pesat di industri baterai, Samsung tidak bisa berlama-lama tertinggal. Jika benar Galaxy S26 Ultra akan membawa kapasitas 6000 mAh atau lebih, ini bisa menjadi langkah besar dalam meningkatkan daya tahan flagship mereka.
Kelebihan Baterai Silicon-Carbon: Apa yang Membuatnya Istimewa?
Teknologi baterai Silicon-Carbon menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan baterai lithium-ion konvensional, di antaranya:
✅ Kapasitas lebih besar dalam ukuran yang sama → Baterai ini dapat menyimpan lebih banyak energi tanpa harus memperbesar dimensi fisiknya.
✅ Efisiensi pengisian daya lebih tinggi → Memungkinkan pengisian lebih cepat dengan peningkatan daya tahan baterai.
✅ Mengurangi panas berlebih → Mengatasi salah satu kelemahan utama baterai lithium-ion yang sering mengalami overheating.
✅ Umur baterai lebih panjang → Penggunaan material silikon-karbon meningkatkan siklus pengisian ulang tanpa degradasi signifikan.
Jika benar Samsung akan menghadirkan baterai hingga 7000 mAh pada seri Ultra, maka ini akan menjadi lompatan besar dalam daya tahan flagship mereka—bahkan bisa melampaui pesaing seperti iPhone 16 Pro Max dan ponsel flagship lainnya.
Samsung Masih Tertinggal dalam Fast Charging?
Satu hal yang masih menjadi tanda tanya adalah kecepatan pengisian daya. Saat ini, Samsung membatasi fast charging di flagship mereka hanya hingga 45W, jauh di bawah pesaing dari China seperti Xiaomi dan OnePlus yang sudah menawarkan 120W atau lebih.
🚀 Apakah dengan baterai Silicon-Carbon, Samsung juga akan meningkatkan fast charging mereka?
Jika tidak ada peningkatan signifikan dalam kecepatan pengisian daya, maka kapasitas besar mungkin tidak terasa optimal. Pengisian daya baterai 6000 mAh dengan 45W bisa memakan waktu cukup lama dibandingkan pesaing dengan pengisian ultra-cepat.