Restartid.com – Sektor telekomunikasi di Indonesia terus menunjukkan kinerja positif, dengan peringkat overweight yang menandakan peluang pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan indeks saham lainnya. Setelah PT XL Axiata Tbk (EXCL) merilis laporan keuangan tahun 2024, kini giliran PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang diprediksi akan mengikuti jejak dengan prospek cerah.
Lantas, bagaimana prediksi pergerakan saham operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini?
Strategi Baru Operator Telekomunikasi
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja dan Wilbert Arifin, menyoroti perubahan strategi di sektor telekomunikasi. Perusahaan kini mulai beralih ke siklus 28 hari dalam paket layanannya, yang bertujuan meningkatkan frekuensi pembelian serta pendapatan.
Bagaimana dampaknya pada operator besar?
✔ Indosat (ISAT) sudah sepenuhnya menerapkan strategi ini dan menaikkan harga paket jangka pendek 4-11%.
✔ Telkom (TLKM) juga mengikuti dengan meluncurkan paket “Super Seru”.
✔ XL Axiata (EXCL) masih belum mengadopsinya secara penuh.
Data Januari 2025 menunjukkan bahwa:
📈 Tarif layanan meningkat 0,4% (month-on-month/mom).
📈 Yield operator naik 9,5% (mom), didorong oleh penghapusan kuota bonus by.U.
Di sisi lain, layanan Fixed Broadband (FBB) juga mengalami perubahan strategi harga.
- First Media menurunkan kecepatan paket value-tier sebesar 25 Mbps, meningkatkan yield ke Rp 3.203/Mbps (+5,9% mom).
- Oxygen menaikkan kecepatan paket tanpa menaikkan harga, menyebabkan yield turun 29,7% mom.
- Operator FBB lainnya masih mempertahankan harga.
Dengan strategi ini, operator telekomunikasi tetap menunjukkan pertumbuhan kuat dan daya tarik bagi investor.
Rencana Axiata Melepas Saham Link Net (LINK)
Faktor lain yang berpotensi memengaruhi pergerakan saham di sektor ini adalah rencana Axiata Group untuk menjual saham PT Link Net Tbk (LINK) senilai US$ 1 miliar (Rp 16,2 triliun).
📌 Saat ini, Axiata memiliki 75,42% saham LINK, sedangkan XL Axiata (EXCL) menguasai 19,22% saham.
📌 Pada Mei 2024, Axiata sudah melepas 1% saham LINK seharga Rp 31 miliar.
📌 Jika divestasi berhasil, EXCL bisa mendapatkan dividen spesial, yang berpotensi meningkatkan harga sahamnya.
Rekomendasi Saham TLKM, ISAT, dan EXCL
Mirae Asset Sekuritas tetap mempertahankan peringkat overweight untuk sektor telekomunikasi, terutama karena kombinasi pertumbuhan mobile network operator (MNO) dan fixed broadband (FBB).
Berikut rekomendasi saham telekomunikasi terbaik:
📌 Indosat (ISAT) – Rekomendasi Buy
- Target harga: Rp 3.200
- Potensi cuan: 44%
📌 Telkom (TLKM) – Rekomendasi Buy
- Target harga: Rp 3.600
- Potensi cuan: 39%
📌 XL Axiata (EXCL) – Rekomendasi Buy
- Target harga: Rp 2.900
- Potensi cuan: 26%
Risiko Investasi
Meski sektor ini memiliki prospek positif, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
⚠ Penurunan ARPU (average revenue per user) di bawah ekspektasi.
⚠ Persaingan ketat antara operator, terutama dalam perang harga.
Kesimpulan: TLKM dan ISAT Punya Potensi Keuntungan Besar
Dengan pertumbuhan yang stabil dan strategi harga baru yang menguntungkan, saham TLKM dan ISAT menjadi pilihan utama investor. Keduanya diprediksi memiliki potensi keuntungan tinggi hingga 39%-44% dalam waktu dekat.
Bagi investor yang mencari peluang cuan di sektor telekomunikasi, TLKM dan ISAT layak dipertimbangkan, sementara EXCL tetap menarik dengan potensi dividen dari penjualan saham Link Net. 🚀📈