Restartid.com – Microsoft semakin serius mengembangkan konten video vertikal di LinkedIn, menyusul tren yang terus berkembang di berbagai platform media sosial lainnya. Dari laporan keuangan terbaru, unggahan video vertikal di LinkedIn mengalami kenaikan sebesar 36% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah pengguna yang aktif membuat video juga meningkat hingga dua kali lipat.
Video Vertikal Kini Hadir di Desktop
Sebelumnya, tampilan video vertikal hanya tersedia di perangkat mobile, namun kini LinkedIn menghadirkannya juga di desktop. Langkah ini diambil setelah melihat tingginya engagement pada format serupa di perangkat seluler.
Kini, baik pengguna di desktop maupun mobile dapat menikmati tampilan video vertikal dengan fitur serupa, termasuk kemudahan dalam berpindah antar-video cukup dengan menggeser atau mengklik.
Lonjakan Pendapatan LinkedIn Dukung Pengembangan Video
Dalam laporan keuangannya, Microsoft mengungkap bahwa pendapatan LinkedIn meningkat sebesar 9% dalam satu tahun terakhir, dengan pendapatan dari langganan premium mencapai lebih dari $2 miliar. Dengan jumlah pengguna yang telah menembus 1 miliar akun, LinkedIn semakin memiliki skala ekonomi yang besar untuk mengoptimalkan pendapatan dari iklan dan fitur berbayar.
Belum Ada Fitur Layar Penuh Seperti TikTok dan Instagram
Meskipun sudah mendorong video vertikal, LinkedIn belum memberikan fitur pemutar video layar penuh seperti yang ada di TikTok atau Instagram. Sejak pertama kali diuji coba pada Maret 2024, fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan pengumpulan masukan dari pengguna.
Namun, LinkedIn terus menambahkan fitur baru untuk mendukung pengalaman video, seperti:
- Fitur pratinjau profil yang memungkinkan pengguna melihat informasi kreator tanpa perlu keluar dari video yang sedang ditonton.
- Tombol “Follow” yang lebih menonjol, sehingga lebih banyak pengguna bisa mengikuti kreator favorit mereka.
- Hasil penelusuran yang menampilkan lebih banyak konten video, mirip dengan tampilan Instagram.
Dukungan Fitur Analitik untuk Kreator
Selain mengoptimalkan tampilan video, LinkedIn juga menghadirkan fitur analitik bagi kreator. Fitur ini memungkinkan kreator untuk menganalisis durasi tontonan pengguna, membantu mereka dalam memahami engagement dan meningkatkan strategi konten mereka.🚀
