Restartid.com – Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia! Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) dikabarkan tengah menyiapkan layanan internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga yang sangat terjangkau, yakni di kisaran 100-150 ribu rupiah per bulan. Jika rencana ini benar-benar terealisasi, standar kecepatan internet di Indonesia akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Langkah Komdigi dalam Menyediakan Internet Murah
Melalui laporan CNBC, rencana Komdigi untuk menghadirkan internet murah ini akan dimulai dengan pelelangan frekuensi broadband wireless access (BWA). Fokus utama dalam pelelangan ini adalah spektrum frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan internet masyarakat di era digital.
Wayan Toni Supriyanto, selaku Direktur Jenderal Infrastruktur Kementerian Komdigi, menegaskan bahwa proses pelelangan akan dimulai pada minggu ketiga Februari 2025. Dengan alokasi spektrum yang lebih optimal, penyedia layanan internet diharapkan dapat menawarkan harga yang lebih murah dan akses yang lebih luas ke seluruh lapisan masyarakat.
Mengatasi Masalah Penetrasi Internet di Indonesia
Saat ini, penetrasi fixed broadband (FBB) di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu hanya 21,31%. Selain itu, kecepatan internet rata-rata di Indonesia masih berada di angka 32,10 Mbps, jauh di bawah standar negara-negara maju. Harga layanan internet berkecepatan 100 Mbps pun masih tergolong mahal, sehingga tidak semua masyarakat dapat menikmatinya.
“Dibutuhkan sebuah terobosan kebijakan untuk mendorong pembangunan layanan akses internet di rumah secara masif dan cepat dengan biaya yang terjangkau, sesuai dengan kemampuan masyarakat,” ujar Wayan Toni Supriyanto.
Berapa GB FUP yang Akan Diberikan?
Salah satu pertanyaan yang muncul dari rencana ini adalah berapa besar Fair Usage Policy (FUP) atau batas pemakaian wajar yang akan diterapkan? Saat ini, banyak layanan internet murah di Indonesia yang masih menerapkan FUP ketat, sehingga meskipun memiliki kecepatan tinggi, pengguna tetap harus memperhatikan batas pemakaian bulanan agar tidak mengalami penurunan kecepatan drastis.
Jika Komdigi benar-benar ingin menghadirkan internet cepat dan terjangkau, maka kebijakan FUP akan menjadi salah satu aspek krusial yang harus diperhatikan. Jika FUP yang diberikan terlalu kecil, pengguna mungkin masih akan merasa terbatas dalam mengakses layanan digital yang semakin berkembang pesat.