Berita  

Huawei Siap Ekspansi Smartphone Chip Kirin ke Pasar Global, Siapkan Terobosan dengan HarmonyOS

Huawei Siap Ekspansi Smartphone Chip Kirin ke Pasar Global, Siapkan Terobosan dengan HarmonyOS

Restartid.com – Di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sempat membuat nama besar Huawei tak sepopuler dulu di pasar global, perusahaan ini justru berusaha membuktikan diri dengan langkah ambisius untuk kembali ke panggung internasional. Di tahun 2025, Huawei tampaknya siap memperlihatkan kebangkitan yang penuh kejutan melalui chip Kirin dan sistem operasi HarmonyOS Next yang semakin matang. Apakah ini pertanda kembalinya Huawei di pasar global? Berikut ulasannya.

Huawei Ekspansi dengan Chip Kirin ke 60 Negara

Menurut Nikkei Asia, Huawei dikabarkan tengah mempersiapkan untuk memperluas jangkauannya ke 60 negara di seluruh dunia pada tahun 2025. Langkah ini dilakukan untuk kembali bersaing dengan merek-merek besar lainnya yang sudah lebih dulu menguasai pasar smartphone global. Namun, hal yang menarik dari rencana ekspansi ini adalah keputusan Huawei untuk tetap bergantung pada chip Kirin, yang diproduksi oleh SMIC, dalam segala produk smartphone mereka.

Keterbatasan yang ada pada chip Kirin 7nm—yang sejauh ini terhenti di generasi tertentu akibat dampak perang dagang AS-Tiongkok—menjadi tantangan berat bagi Huawei, karena mereka tidak lagi bisa mengakses teknologi terbaru dari TSMC, yang dapat menghasilkan chip dengan performa jauh lebih tinggi. Meskipun demikian, Huawei tetap percaya bahwa strategi mereka mengandalkan chipset Kirin, yang disesuaikan dengan optimalisasi perangkat lunak, tetap memberikan keunggulan kompetitif.

Berani Tinggalkan Android, Huawei Pertaruhkan HarmonyOS

Mengingat keterbatasan dalam peningkatan performa chip Kirin, Huawei tampaknya sadar bahwa jalan keluar yang harus mereka tempuh adalah optimalisasi perangkat lunak. Huawei menyadari bahwa dalam kondisi saat ini, tidak lagi dapat berharap penuh pada Android, yang terus berkembang di luar jangkauan mereka. Sebagai gantinya, Huawei telah mengumumkan transisi penuh ke HarmonyOS Next, sistem operasi yang sepenuhnya mandiri dan bebas dari Android. Ini merupakan salah satu terobosan besar bagi Huawei, meski banyak pihak skeptis terhadap kemampuan OS ini untuk menarik pasar global yang sudah terlanjur terbiasa dengan Android.

HarmonyOS, sebagai sistem operasi berbasis mikrokernel yang mampu mendukung berbagai perangkat—termasuk smartphone, tablet, hingga smartwatch—dianggap sebagai solusi jangka panjang bagi Huawei untuk menciptakan ekosistem terintegrasi yang tak tergantung pada OS pihak ketiga. Keberadaan HarmonyOS Next juga semakin didukung dengan kolaborasi dengan pengembang aplikasi di Tiongkok yang diharapkan akan mendukung keberadaan app store-nya yang mandiri.

Tantangan Global: Dapatkah Huawei Tembus Pasar Dunia?

Walau langkah Huawei terbilang berani, tantangan yang ada sangat besar. Dominasi Google dengan Android yang sudah mengakar kuat di pasar global, bersama dengan keberadaan iOS yang menguasai pasar premium, bukanlah hal yang mudah untuk dibendung hanya dengan chipset yang terbatas dan sebuah sistem operasi baru. Bahkan, meski Huawei berusaha membangun ekosistem HarmonyOS, banyak pertanyaan muncul mengenai dukungan aplikasi internasional yang dapat sepenuhnya menyokong produktivitas serta hiburan bagi para pengguna di luar Tiongkok. Bagaimana Huawei bisa menggantikan Google Play Store, misalnya? Pertanyaan ini tentunya menjadi faktor utama penentu keberhasilan Huawei kembali bersaing di kancah global.

Selain itu, kehadiran Huawei yang semakin tergencet oleh sanksi dan pembatasan teknologi dari pemerintah Amerika Serikat membuat upaya perusahaan untuk bertahan semakin sulit. Dukungan dari pemerintah Tiongkok memang memberikan angin segar, tetapi hal ini tidak menjamin kesuksesan Huawei di pasar luar negeri. Jika Huawei tak dapat mengatasi tantangan-tantangan ini, maka kembalinya mereka ke pasar global akan mengalami jalan terjal.