Honor dan Lenovo Motorola Siap Comeback, Persaingan Pasar Smartphone Indonesia Makin Ketat

Honor dan Lenovo Motorola Siap Comeback, Persaingan Pasar Smartphone Indonesia Makin Ketat

Restartid.com – Setelah vakum sejak 2019, Honor akhirnya mengumumkan akan kembali masuk ke pasar Indonesia. Tidak berhenti sampai di sana, langkah ini tampaknya memicu semangat kompetitor lama lainnya, yakni Lenovo Motorola, yang dikabarkan sedang menyiapkan strategi serupa. Kehadiran kembali dua nama besar ini diyakini bakal membuat persaingan di pasar smartphone Indonesia kian sengit.

Honor Kembali dengan Deretan Produk Unggulan

Honor telah mengonfirmasi rencana comeback-nya melalui berbagai unggahan di media sosial. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini dijadwalkan meluncurkan produk pada kuartal pertama 2025, mencakup lini smartphone, tablet, smartwatch, hingga perangkat CCTV.

Untuk kategori smartphone, tiga produk telah disiapkan, yakni Honor X9c, Honor Magic V3, dan Honor 200 Pro. Ketiga model ini diposisikan dalam segmen menengah, yang belakangan menjadi favorit di Indonesia.

Kembalinya Honor ke pasar diprediksi akan memperketat persaingan dengan lima pemain dominan saat ini, yaitu Oppo, Vivo, Samsung, Xiaomi, dan Transsion Group (Infinix, Tecno, Itel). Tidak hanya itu, kompetitor di segmen challenger seperti Realme, ZTE/Nubia, dan Asus, juga patut waspada akan strategi Honor dalam merebut hati konsumen.

Lenovo Motorola: Memulai Kembali dari Nol

Tidak mau ketinggalan, Lenovo Motorola juga dikabarkan tertarik untuk kembali ke Indonesia setelah vakum sejak 2018. Langkah ini dinilai strategis mengingat pasar Indonesia yang terus berkembang, dengan jumlah penduduk yang mayoritas berusia muda—segmen yang gemar menggunakan gadget terbaru.

Sumber dari LinkedIn mencatat bahwa Lenovo Motorola Mobility sedang mencari tenaga profesional untuk membangun ulang operasinya di Indonesia. Salah satu posisi penting yang dibutuhkan adalah Marketing Head – MBG Indonesia, yang bertanggung jawab atas strategi pemasaran untuk bisnis smartphone dan perangkat lainnya.

Sebagai catatan, Lenovo Motorola bertanggung jawab atas seluruh lini produk perangkat seluler termasuk smartphone, tablet, hingga aksesori. Operasional tim ini nantinya akan berkoordinasi dengan kantor pusat Asia Pasifik yang berada di India.

Kilas Balik Kesuksesan dan Kemunduran Lenovo di Indonesia

Pada masa jayanya, Lenovo berhasil mencetak prestasi gemilang di pasar smartphone Indonesia, terutama pada periode 2015-2016. Saat itu, perusahaan mampu masuk lima besar produsen smartphone di Tanah Air, bahkan mencetak pangsa pasar sebesar 9,2% pada kuartal IV 2015.

Keberhasilan ini diraih melalui produk seperti Lenovo A Series, yang dijual dengan harga terjangkau sekitar $100 (setara Rp1,5 juta). Namun, akuisisi Motorola pada 2015 membawa dampak signifikan bagi kinerja Lenovo secara global, termasuk di Indonesia.

Penyebab utama kemunduran Lenovo di pasar smartphone Tanah Air adalah:

  1. Minimnya Peluncuran Produk Baru: Sepanjang 2017 hingga awal 2018, Lenovo absen merilis produk signifikan, sementara pesaing meluncurkan 5-8 model baru dalam periode yang sama.
  2. Strategi Pemasaran Lemah: Aktivitas pemasaran Lenovo menurun drastis, tidak seperti sebelumnya yang selalu aktif menghadirkan inovasi dan promosi.
  3. Produk Dikelola Distributor Lokal: Seri K9 dan A5s yang dirilis pada 2018 dan 2019 tidak lagi ditangani langsung oleh Lenovo, melainkan dikelola oleh distributor lokal Inone Smart Tech Technology (ISTT). Hal ini menjadi indikator kuat bahwa Lenovo mulai menarik diri dari pasar Indonesia.

Peluang dan Tantangan di Masa Depan

Kembalinya Honor dan Lenovo Motorola ke Indonesia adalah sinyal positif, terutama bagi konsumen yang menginginkan lebih banyak pilihan. Namun, persaingan yang kian ketat menjadi tantangan besar bagi kedua brand ini. Saat ini, pasar Indonesia didominasi oleh pemain mapan seperti Oppo, Vivo, dan Samsung, yang telah mengakar kuat dalam hal branding, distribusi, dan inovasi teknologi.

Lenovo Motorola dan Honor perlu mengadopsi strategi berikut untuk merebut pangsa pasar:

  1. Fokus pada Inovasi dan Harga Kompetitif: Kehadiran fitur unggulan seperti konektivitas 5G, teknologi kamera terbaru, dan baterai tahan lama harus dibarengi dengan harga yang sesuai pasar.
  2. Penguatan Distribusi: Kolaborasi dengan mitra distribusi lokal dan e-commerce dapat meningkatkan aksesibilitas produk mereka ke seluruh wilayah Indonesia.
  3. Strategi Pemasaran Agresif: Untuk bersaing dengan promosi gencar dari para pesaing, kedua brand ini harus memperkuat kehadiran digital mereka dan merancang kampanye menarik.