Restartid.com – Platform Steam dikenal sebagai salah satu tempat terbaik bagi pengembang game untuk menjangkau pasar global. Namun, belakangan ini, sejumlah developer game dewasa asal Jepang menghadapi kendala serius: mereka kesulitan menerima hasil penjualan dari Steam.
Masalah Bukan dari Steam, Tapi dari Bank Jepang
Menurut laporan dari Taro Yamada, seorang politikus Jepang yang aktif memperjuangkan kebijakan digital, masalah ini bukan berasal dari kebijakan Valve sebagai pemilik Steam. Sebaliknya, kendala ini muncul karena pemblokiran transfer uang oleh bank lokal Jepang terhadap dana yang berasal dari luar negeri.
Informasi ini diperkuat oleh pernyataan dari dua lembaga pemerintah Jepang:
- Financial Services Agency (FSA) yang mengawasi perbankan
- Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) yang menangani industri game
Sayangnya, FSA tidak memberikan alasan jelas mengapa bank melakukan pemblokiran ini. Walau game dewasa disebut sebagai salah satu faktor, keputusan tersebut lebih banyak terkait dengan kebijakan anti pencucian uang dan regulasi perdagangan mata uang asing.
Dampak Besar untuk Industri Game Jepang
Pemblokiran transaksi ini tidak hanya berdampak pada developer game dewasa, tetapi juga industri hiburan digital Jepang secara keseluruhan. Banyak kreator yang ingin memperluas pasar ke luar negeri kini mengalami kesulitan dalam menerima pembayaran atas karya mereka.
Sebagai negara dengan industri game yang berkembang pesat, kebijakan ini bisa menjadi penghambat besar bagi developer Jepang, terutama mereka yang berada di skena indie.
Upaya Taro Yamada untuk Mencari Solusi
Taro Yamada, yang dikenal sebagai pendukung kebebasan berekspresi dalam dunia digital, berjanji akan mengupayakan solusi dengan bekerja sama langsung dengan FSA dan METI. Menurutnya, selama transaksi antara Steam dan developer Jepang berlangsung secara transparan, tidak ada alasan bagi bank untuk menahan atau memblokir dana tersebut.
Ia juga membagikan diagram sederhana untuk menjelaskan masalah ini kepada publik, meskipun detail spesifiknya masih belum jelas.
Regulasi Ketat dan Masa Depan Game Jepang di Pasar Global
Selama bertahun-tahun, game asal Jepang sering mengalami region lock atau pembatasan rilis hanya di dalam negeri. Namun, dalam satu dekade terakhir, banyak developer, terutama dari kalangan indie, mulai mencoba menembus pasar internasional.
Jika masalah ini tidak segera diatasi, ada kemungkinan bahwa pertumbuhan industri game Jepang di kancah global akan terhambat.
Menurut kalian, apakah pemerintah Jepang akan segera mencari solusi untuk masalah ini? Atau justru kebijakan ini akan bertahan lama dan menyulitkan para developer? 🚀🎮