Berita  

DeepSeek Menggemparkan China, Salip ByteDance dan Baidu di Persaingan AI

DeepSeek Menggemparkan China, Salip ByteDance dan Baidu di Persaingan AI

Restartid.com – Industri kecerdasan buatan (AI) di China semakin bergolak dengan kemunculan DeepSeek, chatbot AI yang kini menjadi aplikasi paling populer di Negeri Tirai Bambu. Dalam waktu singkat, DeepSeek berhasil melampaui Doubao, chatbot milik ByteDance, serta pesaing lainnya seperti Kimi dari Moonshot AI dan Wenxiaoyan dari Baidu.

DeepSeek, yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan berbasis di Hangzhou, menarik perhatian industri teknologi setelah merilis model AI V3 dan R1. Model ini tidak hanya mengejutkan Silicon Valley dan Wall Street, tetapi juga mengubah peta persaingan AI di dalam negeri.

DeepSeek Lampaui ChatGPT dalam Pertumbuhan Pengguna

Menurut data Aicpb.com, platform yang melacak popularitas layanan AI secara global, DeepSeek mencatatkan 22,2 juta pengguna aktif harian (DAU) pada Januari 2025. Angka ini melampaui 17 juta DAU Doubao pada periode yang sama.

Bahkan, DeepSeek berhasil mengungguli ChatGPT milik OpenAI sebagai aplikasi AI dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dalam waktu hanya tiga minggu sejak peluncuran di Android (8 Januari) dan iOS (10 Januari), aplikasi ini mencatatkan lebih dari 21 juta DAU, mengalahkan pencapaian ChatGPT pada awal peluncurannya.

Sebagai perbandingan, ketika ChatGPT pertama kali dirilis pada akhir 2022, aplikasi tersebut hanya meraih 1,46 juta DAU dalam 20 hari. Pencapaian DeepSeek yang jauh lebih cepat menunjukkan betapa besar minat masyarakat terhadap AI generatif di China.

Keunggulan DeepSeek: Model R1 Gratis, Fitur Canggih

Salah satu faktor utama yang mendorong popularitas DeepSeek adalah model penalaran R1, yang diperkenalkan bulan lalu. Model ini disebut-sebut mampu menyamai atau bahkan melampaui model penalaran o1 dari OpenAI dalam beberapa uji tolok ukur.

Keunggulan lainnya adalah akses gratis. Berbeda dengan OpenAI yang mengharuskan pengguna membayar US$20 per bulan untuk menggunakan model o1, DeepSeek memberikan akses gratis ke model V3 dan R1 di dalam aplikasinya.

Kebijakan ini memungkinkan pengguna menikmati teknologi AI canggih tanpa biaya tambahan, menjadikan DeepSeek pilihan utama bagi banyak pengguna di China.

DeepSeek Jadi Perbincangan Global, Sam Altman Merespons

Popularitas DeepSeek tidak hanya mengguncang China, tetapi juga menarik perhatian di tingkat internasional. CEO OpenAI, Sam Altman, serta Presiden AS Donald Trump, disebut ikut mengamati perkembangan pesat chatbot ini.

Bahkan, dalam upaya menanggapi meningkatnya popularitas DeepSeek, OpenAI pada 24 Januari mengumumkan versi gratis dari model penalarannya. Beberapa hari kemudian, OpenAI mengganti o1-mini dengan model o3-mini, serta menambahkan opsi “alasan” pada ChatGPT versi gratis. Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman dari DeepSeek.

DeepSeek Meledak di Media Sosial dan App Store

Selama libur Tahun Baru Imlek di China, teks yang dihasilkan oleh DeepSeek mulai bertebaran di media sosial domestik. Banyak pengguna menggunakan chatbot ini untuk membuat puisi perayaan Imlek, sementara beberapa konten viral juga bermunculan, termasuk postingan palsu yang dikaitkan dengan pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng.

Aplikasi ini juga meraih kesuksesan luar biasa di tingkat global. Pada akhir Januari, DeepSeek menjadi aplikasi paling banyak diunduh di Apple App Store AS. Bahkan, menurut Bloomberg, aplikasi ini menduduki peringkat pertama di 140 pasar global, berdasarkan data dari Appfigures.

Persaingan di China: DeepSeek Mengejar Doubao

Meskipun DeepSeek kini memimpin dalam jumlah pengguna harian, dalam metrik pengguna aktif bulanan (MAU), aplikasi ini masih berada di posisi kedua di China.

Menurut data Aicpb.com, pada Januari 2025:

  • Doubao (ByteDance) masih menjadi yang teratas dengan 78,6 juta MAU
  • DeepSeek terus mengejar dengan 33,7 juta MAU
  • Kimi (Moonshot AI) berada di posisi ketiga dengan 19 juta MAU
  • Wenxiaoyan (Baidu) menempati posisi keempat dengan 13 juta MAU

Namun, dengan pertumbuhan pesat yang ditunjukkan DeepSeek, bukan tidak mungkin dalam beberapa bulan ke depan aplikasi ini akan menggulingkan Doubao sebagai chatbot AI paling dominan di China.

Masa Depan DeepSeek: Mampukah Menyaingi OpenAI?

Keberhasilan DeepSeek dalam menyalip pesaing domestiknya dan bahkan menantang OpenAI menunjukkan bahwa China semakin serius dalam pengembangan AI generatif.

Dengan pertumbuhan pengguna yang masif, model AI yang canggih, serta kebijakan akses gratis, DeepSeek berpotensi menjadi pemain utama dalam persaingan AI global. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat DeepSeek akan menjadi pesaing terbesar ChatGPT di dunia.

Akankah OpenAI mampu mempertahankan dominasinya, atau justru DeepSeek yang akan mengambil alih? Persaingan AI global kini semakin menarik untuk disaksikan! 🚀