Game  

Bioware Kembali Terpukul: EA Pangkas Staf Setelah Penjualan Dragon Age The Veilguard Mengecewakan

Bioware Kembali Terpukul: EA Pangkas Staf Setelah Penjualan Dragon Age The Veilguard Mengecewakan

Restartid.com – Tim developer Bioware tampaknya kembali menghadapi masa-masa sulit. Setelah game terbaru mereka, Dragon Age: The Veilguard, gagal memenuhi ekspektasi penjualan, Electronic Arts (EA) sebagai induk perusahaan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi staf. Keputusan ini mengakibatkan banyak pengembang Bioware kehilangan posisi mereka atau dipindahkan ke tim lain di bawah naungan EA.

Pemangkasan Staf: Sementara atau Permanen?

Menurut laporan dari Bloomberg, EA awalnya hanya memindahkan beberapa staf Bioware ke tim lain secara sementara. Namun, seiring waktu, keputusan ini berubah menjadi permanen, yang berarti para staf yang dipindahkan kini bukan lagi bagian dari Bioware.

Jika ada di antara mereka yang ingin kembali ke Bioware di masa depan, mereka harus melamar ulang seperti kandidat baru saat studio membuka lowongan kerja. Langkah ini tentu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan, terutama bagi mereka yang dipindahkan ke proyek yang tidak sesuai dengan minat atau spesialisasi mereka, seperti pengembangan game olahraga.

Jumlah Staf Bioware Terus Menyusut

Saat ini, jumlah staf yang masih bekerja di Bioware kurang dari 100 orang, jauh berkurang dibandingkan sekitar 200 orang dua tahun lalu. Meskipun EA tidak memberikan penjelasan resmi mengenai pemangkasan ini, banyak pihak meyakini bahwa kegagalan Dragon Age: The Veilguard dalam mencapai target penjualan menjadi faktor utama di balik keputusan ini.

Eksodus Karyawan dan Kepergian Game Director

Situasi Bioware semakin diperparah dengan gelombang keluarnya para staf senior. Beberapa mantan developer Dragon Age secara terbuka mengumumkan kepergian mereka melalui media sosial Bluesky, sementara Game Director Dragon Age: The Veilguard juga telah mengundurkan diri pada Januari 2025.

Fokus ke Mass Effect, Masa Depan Bioware Dipertaruhkan

Dengan kondisi yang semakin berat, Bioware kini harus mengalihkan fokusnya ke proyek besar berikutnya, yakni game baru Mass Effect. Banyak gamer yang telah lama menantikan kelanjutan seri ini, dan kegagalan berikutnya bisa semakin membahayakan masa depan Bioware di bawah EA.

Situasi ini mengingatkan kembali pada beberapa studio di bawah EA yang mengalami nasib serupa di masa lalu. Apakah Bioware akan mampu bertahan dan bangkit kembali? Atau justru mengalami nasib yang sama seperti studio-studio lain yang akhirnya ditutup oleh EA? Hanya waktu yang bisa menjawab.