Berita  

AI di Industri Game: Meningkatkan Produktivitas Tanpa Melanggar Hak Cipta

AI di Industri Game: Meningkatkan Produktivitas Tanpa Melanggar Hak Cipta
CEO Take-Two

Restartid.com – Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin banyak digunakan di berbagai industri, termasuk industri video game. Beberapa petinggi perusahaan game ternama, seperti Electronic Arts (EA) dan Take-Two Interactive, telah mengungkapkan dukungan mereka terhadap penggunaan AI. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa teknologi ini harus digunakan secara bertanggung jawab dan tidak melanggar hak cipta.

CEO Take-Two: AI Bisa Berguna, Asal Tidak Melanggar Hak Cipta

Strauss Zelnick, CEO dari Take-Two Interactive, memiliki pandangan bahwa AI hanyalah sebuah alat digital, yang jika digunakan dengan benar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas tanpa harus mengorbankan pekerja manusia.

Dalam wawancara dengan GamesIndustry, Zelnick menyatakan bahwa perkembangan teknologi, termasuk AI, akan membuka peluang baru bagi industri, meningkatkan perekrutan pegawai, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa AI berpotensi melanggar hak cipta jika tidak diatur dengan baik. Meskipun demikian, Zelnick menegaskan bahwa Take-Two akan tetap menghormati hak cipta orang lain sekaligus melindungi kekayaan intelektual mereka sendiri.

“Kami ingin memastikan bahwa hak cipta tetap dihormati, tetapi kami juga tidak melihat adanya kebutuhan untuk membatasi penggunaan AI secara berlebihan,” ujar Zelnick.

Salah satu game terbesar yang sedang dikembangkan oleh Take-Two Interactive, yakni Grand Theft Auto VI (GTA VI), juga menjadi sorotan dalam diskusi mengenai bagaimana AI dapat digunakan dalam proses pengembangan game di masa depan.

CEO EA: AI Bisa Mempercepat Pengembangan Game Secara Signifikan

Sementara itu, Andrew Wilson, CEO dari Electronic Arts (EA), memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai AI.

Menurut Wilson, AI tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi waktu pengembangan game secara drastis. Ia mencontohkan bahwa pembuatan stadion dalam game sepak bola biasanya memakan waktu 6 bulan, tetapi dengan AI, proses ini bisa dipercepat menjadi hanya 6 minggu.

“AI bisa membantu mempercepat banyak aspek pengembangan game, membuat tim lebih produktif, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada inovasi,” jelas Wilson.

Namun, Wilson tidak menyinggung secara langsung tentang potensi pelanggaran hak cipta yang mungkin terjadi dengan penggunaan AI dalam industri game.

Perdebatan Mengenai AI di Industri Game Masih Berlanjut

Sejauh ini, pandangan mengenai AI di industri game masih terpolarisasi.

🎮 Pihak yang mendukung AI percaya bahwa teknologi ini bisa menghemat waktu, mengurangi biaya produksi, dan membantu developer menciptakan dunia game yang lebih kompleks dalam waktu yang lebih singkat.

Namun, ada juga pihak yang khawatir bahwa AI dapat menggantikan peran kreator manusia, menurunkan kualitas game, serta meningkatkan risiko pelanggaran hak cipta.

Meskipun AI memiliki potensi besar untuk mengubah industri game, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana teknologi ini bisa digunakan secara etis dan legal. Ke depannya, industri game mungkin perlu membangun regulasi dan batasan yang jelas agar AI bisa digunakan secara bertanggung jawab tanpa merugikan pihak lain.