AI DeepSeek Diduga Kirim Data Tanpa Enkripsi ke Server Tiongkok, Bahaya?

AI DeepSeek Diduga Kirim Data Tanpa Enkripsi ke Server Tiongkok, Bahaya?

Restartid.com – Persaingan di industri kecerdasan buatan (AI) kini semakin ketat, dengan Tiongkok mulai menunjukkan dominasinya melalui inovasi terbaru. Salah satu AI yang mencuri perhatian adalah DeepSeek, yang dilaporkan telah mengganggu pasar AI barat dan membuat sejumlah perusahaan teknologi Amerika mengalami tekanan.

Namun, di balik keunggulannya, muncul kekhawatiran serius mengenai keamanan data pengguna. Laporan dari NowSecure mengungkap bahwa aplikasi iOS DeepSeek diduga mengirim data tanpa enkripsi ke server di Tiongkok, menimbulkan pertanyaan besar mengenai privasi dan potensi penyalahgunaan data.

DeepSeek Kirim Data Tanpa Enkripsi?

Menurut investigasi yang dilakukan oleh NowSecure, ditemukan adanya celah keamanan dalam aplikasi DeepSeek di perangkat iOS. Salah satu masalah utama yang disoroti adalah tidak digunakannya protokol ATS (App Transport Security) dari Apple.

ATS sendiri merupakan sistem keamanan yang dikembangkan Apple untuk memastikan data sensitif hanya dikirimkan melalui proses enkripsi. Namun, dalam kasus DeepSeek, fitur ini justru dimatikan, sehingga memungkinkan data dikirimkan tanpa perlindungan apa pun.

Meskipun data yang dikirim mungkin tidak terlihat berbahaya pada pandangan pertama, data dalam jumlah besar dapat digunakan untuk menganalisis kebiasaan dan identitas pengguna. Dengan kata lain, celah ini berpotensi memberikan akses ke informasi pribadi yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk pengawasan dan analisis pengguna secara luas.

Metode Enkripsi yang Ketinggalan Zaman?

Selain tidak menggunakan ATS, DeepSeek juga disebut menggunakan metode enkripsi yang usang, yang diyakini masih rentan terhadap penyadapan dan serangan siber.

Buruknya sistem perlindungan data ini memperbesar risiko kebocoran informasi pengguna. Bahkan, dalam laporan terpisah, dikatakan bahwa data pengguna DeepSeek telah bocor di internet. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa keamanan AI ini masih jauh dari standar yang ideal.

Dengan tingkat keamanan yang lemah, bukan tidak mungkin data yang dikirimkan ke server Tiongkok bisa saja digunakan untuk kepentingan tertentu, baik itu untuk analisis bisnis, pengawasan, atau bahkan sesuatu yang lebih sensitif.

Ancaman Nyata atau Hanya Ketakutan Berlebihan?

Ketika berbicara tentang keamanan data, pertanyaan yang muncul adalah apakah kekhawatiran ini benar-benar beralasan, atau hanya bagian dari persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok?

Tidak dapat disangkal bahwa AS semakin waspada terhadap dominasi AI dari Tiongkok. Beberapa waktu lalu, AS masih menjadi pemimpin tanpa saingan berarti di industri AI. Namun, dengan kehadiran DeepSeek dan AI lainnya dari Tiongkok, dominasi itu mulai goyah.

Dari perspektif bisnis, perusahaan-perusahaan besar seperti NVIDIA, OpenAI, dan Google DeepMind kini harus menghadapi tantangan yang lebih besar. Jika mereka tidak segera mengembangkan AI yang lebih unggul, maka dominasi AI barat bisa saja tergeser.

Namun, di sisi lain, kekhawatiran terhadap keamanan data tetap harus diperhatikan. Jika benar DeepSeek mengirim data tanpa enkripsi, maka ini bisa menjadi ancaman nyata bagi privasi pengguna.

Kesimpulan: Haruskah Kita Waspada?

📌 Jika laporan ini terbukti benar, maka pengguna DeepSeek perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan ini, terutama dalam memasukkan informasi pribadi.

📌 Tiongkok kini menjadi pesaing kuat dalam industri AI, dan persaingan dengan AS bisa semakin ketat dalam beberapa tahun ke depan.

📌 Keamanan data tetap menjadi perhatian utama dalam penggunaan AI, tidak peduli dari mana asal teknologinya.

Apa pendapat Anda? Apakah DeepSeek benar-benar berbahaya, atau ini hanya ketakutan yang berlebihan? 🤔