Restartid.com – Meta Platforms Inc, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan Threads, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan berkinerja rendah. Langkah ini mengikuti jejak Microsoft, yang sebelumnya telah memangkas sebagian pekerjanya dalam upaya meningkatkan efisiensi perusahaan.
Pengurangan tenaga kerja ini diprediksi mencapai 5 persen dari total karyawan Meta secara global, yang setara dengan ribuan posisi kerja. Keputusan ini disampaikan melalui memo internal kepada karyawan dan merupakan bagian dari upaya restrukturisasi yang dipimpin langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg.
PHK Sebagai Bagian dari Optimalisasi Kinerja
Dalam memo tersebut, Zuckerberg menyatakan bahwa langkah PHK ini bertujuan untuk meningkatkan standar kinerja dan profitabilitas perusahaan. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon besar sebagai bentuk kompensasi dari perusahaan.
Langkah serupa sebenarnya bukan hal baru bagi Meta. Tahun lalu, perusahaan ini juga melakukan PHK besar-besaran dalam rangka efisiensi. Kini, Meta berusaha merampingkan operasinya di tengah perubahan kebijakan internal dan tekanan untuk mempertahankan daya saing di industri teknologi.
Dampak Kebijakan Kontroversial
Restrukturisasi ini tidak terlepas dari perubahan besar yang dilakukan Meta dalam kebijakan internal perusahaan, yang menuai protes dari berbagai pihak. Terdapat tiga kebijakan utama yang menjadi sorotan publik:
- Pelonggaran moderasi konten di platform seperti Facebook dan Instagram.
- Pemutusan hubungan dengan tim pemeriksa fakta independen, yang sebelumnya menjadi upaya perusahaan dalam menangkal berita palsu.
- Penghapusan kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), yang semula bertujuan mendorong kesetaraan dan keberagaman di lingkungan kerja.
Langkah-langkah ini telah menyebabkan kritik tajam dari masyarakat, terutama pengguna media sosial Meta yang khawatir terhadap dampaknya terhadap keamanan konten dan kepercayaan platform.
Fokus pada Metaverse dan Threads
Di sisi lain, Meta sedang mengarahkan fokus perusahaan pada pengembangan produk strategis seperti Metaverse dan Threads. Zuckerberg menunjukkan ambisi besar untuk menjadikan Threads sebagai pesaing kuat Twitter dalam media sosial berbasis teks.
Namun, pergeseran fokus ini juga memiliki dampak internal terhadap para karyawan. Banyak pekerja yang merasa terimbas secara langsung oleh kebijakan restrukturisasi tersebut.
Langkah Efisiensi dalam Industri Teknologi
Gelombang PHK ini menjadi salah satu dari sekian banyak langkah efisiensi yang sedang marak di industri teknologi. Setelah Microsoft dan perusahaan besar lainnya melakukan pengurangan tenaga kerja, Meta kini mengambil langkah serupa demi menghadapi tantangan ekonomi global dan persaingan bisnis yang semakin ketat.
Pengamat teknologi memandang langkah ini sebagai strategi Meta untuk tetap relevan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, meski harus mengorbankan ribuan pekerja. Bagi Zuckerberg, keputusan ini adalah upaya jangka panjang untuk memastikan stabilitas perusahaan dan mempertahankan dominasi di sektor teknologi.
Reaksi dan Dampak ke Depan
Keputusan Meta untuk melakukan PHK diikuti dengan beragam reaksi, baik dari kalangan internal maupun eksternal. Para karyawan terancam menghadapi ketidakpastian, sementara masyarakat terus mencermati bagaimana kebijakan kontroversial Meta akan memengaruhi lanskap digital secara lebih luas.
Dengan fokus perusahaan yang kini bergeser ke pengembangan produk baru, nasib platform-platform utama seperti Facebook dan Instagram akan sangat ditentukan oleh keputusan strategis perusahaan dalam beberapa tahun mendatang.