Berita  

Harga Bitcoin Anjlok di Bawah $90.000, Ini Penyebabnya!

Kombinasi Faktor Ekonomi dan Peretasan Bybit Tekan BTC

Harga Bitcoin Anjlok di Bawah $90.000, Ini Penyebabnya!
Bitcoin

Restartid.com – Harga Bitcoin (BTC) turun drastis pada Selasa (25/2/2025), menyentuh level di bawah $90.000 akibat berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian ekonomi global hingga dampak peretasan besar-besaran.

Sejak awal Februari, Bitcoin telah mengalami tekanan jual yang signifikan. Harga BTC tercatat turun lebih dari 9% sepanjang bulan ini, menandai bulan Februari yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana BTC selalu mencatatkan kenaikan positif dalam lima tahun terakhir.

Apa saja penyebab utama anjloknya harga Bitcoin kali ini? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Arus Keluar Besar dari ETF Bitcoin

Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa ETF Bitcoin mengalami arus keluar bersih selama empat hari berturut-turut hingga 21 Februari 2025. Total penarikan mencapai $62,77 juta, sementara sepanjang minggu lalu, dana yang keluar dari ETF BTC mencapai $559,41 juta.

Secara keseluruhan, dua pekan terakhir mencatatkan total outflow sebesar $1,14 miliar, yang menunjukkan tekanan jual besar di pasar. Saat ini, ETF Bitcoin spot di AS menguasai BTC senilai $110,8 miliar, setara dengan 5,88% dari total kapitalisasi pasar Bitcoin.

Sebaliknya, ETF Ethereum (ETH) berhasil menghindari arus keluar besar, meskipun mencatatkan penurunan sebesar $8,92 juta pada 21 Februari 2025. Meski demikian, ETH masih mencatat inflow bersih sebesar $1,61 juta pekan lalu, meskipun jumlahnya kecil dibandingkan Bitcoin.

2. Kasus Peretasan Bybit Senilai $1,4 Miliar

Sentimen negatif di pasar kripto juga diperburuk oleh kasus peretasan bursa kripto Bybit yang dilakukan oleh Lazarus Group, sebuah kelompok peretas asal Korea Utara.

Dalam insiden ini, hacker berhasil mencuri $1,4 miliar (setara Rp22,88 triliun) dari platform perdagangan kripto tersebut. Peretasan ini membuat investor semakin waspada terhadap keamanan aset digital mereka, yang mendorong aksi jual besar-besaran di pasar.

3. Dampak Suku Bunga dan Faktor Makroekonomi

Pasar kripto juga tertekan oleh kebijakan moneter global, terutama dari Amerika Serikat. Investor saat ini menantikan berbagai data ekonomi penting, yang dapat memengaruhi pergerakan harga aset kripto:

🔹 Consumer Confidence Report (25 Februari 2025)
Indeks kepercayaan konsumen yang rendah bisa menyebabkan investor menjadi lebih berhati-hati dan menghindari aset berisiko seperti Bitcoin.

🔹 Laporan Penjualan Rumah Baru & Keuangan Nvidia (26 Februari 2025)
Data ini akan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi AS. Laporan keuangan Nvidia juga menjadi sorotan karena dapat berdampak pada sektor teknologi, termasuk aset kripto berbasis AI seperti TAO, RENDER, dan FET.

🔹 Data PDB AS (27 Februari 2025)
Jika pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari ekspektasi, pasar bisa mengalami tekanan lebih lanjut.

🔹 Laporan Inflasi PCE & Pernyataan The Fed (28 Februari 2025)
Inflasi yang tinggi dapat memperkecil kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), yang bisa menekan harga aset kripto lebih dalam.

4. Tekanan Teknis: Bitcoin di Ambang Support Kritis

Menurut Panji Yudha, Financial Expert dari Ajaib, Bitcoin saat ini tengah berusaha mempertahankan level support di $91.000.

🔸 Jika BTC mampu bertahan di atas $91.000, ada peluang untuk rebound menuju $95.000 dalam waktu dekat.
🔸 Jika tekanan jual terus meningkat dan harga turun dari $91.000, BTC bisa lanjut koreksi hingga $88.000 atau lebih rendah.

Saat ini, Bitcoin masih menghadapi ketidakpastian tinggi dengan volatilitas yang bisa semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Bisakah Bitcoin Bangkit di Akhir Februari?

Sejarah menunjukkan bahwa Februari biasanya menjadi bulan bullish bagi BTC. Namun, tahun ini kondisinya tampak berbeda.

📊 Data historis pergerakan BTC di bulan Februari:
2021: +36,78%
2024: +43,55%
2025: -9% (sejauh ini)

Dengan hanya beberapa hari tersisa di bulan ini, apakah Bitcoin bisa membalikkan keadaan dan mencetak rekor positif?

Faktor utama yang bisa menentukan arah BTC dalam waktu dekat adalah reaksi pasar terhadap data ekonomi AS dan keputusan kebijakan moneter The Fed. Jika sentimen kembali membaik, BTC berpotensi pulih dari penurunan ini.

Namun, jika tekanan makroekonomi tetap kuat dan arus keluar dari ETF berlanjut, Bitcoin bisa mengalami Februari bearish pertama dalam lima tahun terakhir.

Kesimpulan

🔥 Faktor utama yang menyebabkan Bitcoin turun di bawah $90.000:
✅ Arus keluar besar dari ETF BTC dalam dua pekan terakhir (total $1,14 miliar)
✅ Peretasan Bybit oleh Lazarus Group yang mencuri $1,4 miliar
✅ Ketidakpastian makroekonomi, termasuk laporan ekonomi AS dan keputusan The Fed
✅ Tekanan teknis dengan BTC berada di ambang support $91.000

Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini, investor harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar secara aktif.

🔴 Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Lakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.