Game  

Ubisoft Harap Assassin’s Creed Shadows Bisa Jadi Media Pembelajaran Sejarah

Ubisoft Harap Assassin’s Creed Shadows Bisa Jadi Media Pembelajaran Sejarah

Restartid.com – Seri terbaru dalam franchise Assassin’s Creed, yaitu Assassin’s Creed Shadows, semakin dekat dengan tanggal perilisannya. Meskipun melalui berbagai tantangan dalam pengembangannya, tim Ubisoft tetap berusaha menghadirkan pengalaman bermain yang autentik sekaligus mengedukasi pemain tentang sejarah.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan 4Gamer, Jonathan Dumont selaku Creative Director Assassin’s Creed Shadows dan Marc Alexis Cote, Executive Producer Ubisoft, membahas visi mereka terhadap game ini. Salah satu poin utama yang diangkat adalah bagaimana Ubisoft ingin membuat pemain tertarik untuk mempelajari sejarah melalui video game.

Ubisoft Klaim Assassin’s Creed Shadows Berdasarkan Sejarah, Tapi Tetap Fiksi

Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada Dumont dan Cote adalah mengenai klaim Ubisoft bahwa Assassin’s Creed Shadows didasarkan pada sejarah asli. Pernyataan ini sempat menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar dan sejarawan, yang mempertanyakan sejauh mana akurasi sejarah dalam game tersebut.

Menanggapi hal ini, Jonathan Dumont menegaskan bahwa meskipun game ini menghadirkan banyak detail realistis, Assassin’s Creed Shadows tetaplah sebuah karya fiksi. Ubisoft memang melakukan riset mendalam untuk membangun dunia yang meyakinkan, tetapi mereka tidak mengklaim bahwa game ini benar-benar merepresentasikan sejarah secara utuh.

“Kami melakukan penelitian dan mencoba menciptakan era yang tampak meyakinkan dalam permainan. Namun, mengingat ini adalah sebuah fiksi, kami tidak ingin mengatakan ‘ini adalah sejarah di era ini!’” – Jonathan Dumont

Menurut Dumont, tujuan utama Ubisoft bukanlah mereplikasi sejarah dengan akurasi 100%, melainkan memberikan pengalaman yang dapat memicu rasa ingin tahu pemain terhadap sejarah asli. Dengan memainkan game ini, ia berharap pemain akan tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang era yang diangkat, bahkan mengunjungi museum atau tempat bersejarah terkait.

“Kami ingin orang-orang memahami latar belakang sejarah dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di dalamnya. Jika mereka tertarik dan kemudian pergi ke museum atau tempat lain untuk belajar lebih banyak, maka itu adalah sesuatu yang positif.” – Jonathan Dumont

Ubisoft Sudah Menerapkan Konsep Ini Sejak Assassin’s Creed Pertama

Marc Alexis Cote menambahkan bahwa pendekatan ini sebenarnya bukan hal baru bagi Ubisoft. Sejak Assassin’s Creed pertama yang dirilis pada 2007, Ubisoft sudah menampilkan konsep fiksi sejarah dalam gamenya.

Mereka selalu berusaha menciptakan dunia yang berbasis sejarah, tetapi tetap mengutamakan unsur hiburan. Beberapa aspek sengaja didramatisasi agar lebih menarik bagi pemain.

“Kami tahu bahwa ini adalah media hiburan, jadi beberapa dramatisasi diperlukan agar game tetap seru dan dunianya lebih hidup.” – Marc Alexis Cote

Dumont juga menekankan bahwa Assassin’s Creed bukan hanya sekadar permainan aksi, tetapi juga bisa menjadi sarana pembelajaran sejarah. Meskipun ada beberapa kesalahan atau ketidaksesuaian dengan fakta sejarah, tujuan utama Ubisoft adalah memberikan pengalaman yang imersif dan menarik bagi pemain.

“Kami mencoba mengekspresikan sejarah dan latar belakangnya melalui video game. Tentu ada beberapa kesalahan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kami bisa memberikan pengalaman bermain yang berkesan.” – Jonathan Dumont

Assassin’s Creed Shadows, Titik Awal untuk Belajar Sejarah?

Sejak awal, seri Assassin’s Creed memang dikenal mengangkat berbagai era sejarah, mulai dari zaman Perang Salib hingga Revolusi Industri. Kini, dengan Assassin’s Creed Shadows yang berlatar di Jepang feodal, Ubisoft ingin melanjutkan tradisi tersebut dengan menghadirkan pengalaman bermain yang tetap seru namun juga dapat memperkaya wawasan pemain.

Dengan pendekatan seperti ini, Ubisoft berharap bahwa game bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi jembatan bagi pemain untuk lebih mengenal sejarah dunia.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Assassin’s Creed bisa menjadi media pembelajaran sejarah yang efektif?