Berita  

Meta Kembangkan AI Brain Typing: Mengetik Hanya dengan Pikiran!

Meta Kembangkan AI Brain Typing: Mengetik Hanya dengan Pikiran!

Restartid.com – Bayangkan jika Anda bisa menulis tanpa menyentuh keyboard—hanya dengan berpikir! Teknologi AI Brain Typing yang dikembangkan oleh Meta semakin mendekati realisasi impian ini. Dengan menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan ilmu saraf, sistem ini memungkinkan seseorang mengetik hanya dengan menggunakan gelombang otak mereka.

Proyek ini bukanlah hal baru. Pada tahun 2017, ketika Meta masih bernama Facebook, perusahaan milik Mark Zuckerberg telah memimpikan alat yang dapat menerjemahkan pikiran menjadi tulisan. Kini, dengan kemajuan teknologi, Meta terus mengembangkan sistem ini, meskipun masih menghadapi banyak tantangan sebelum dapat digunakan secara luas.

Bagaimana AI Brain Typing Meta Bekerja?

Menurut laporan MIT Technology Review, teknologi ini menggunakan pemindai otak khusus bernama magnetoencephalography (MEG). Mesin ini berfungsi menangkap sinyal magnetik halus dari aktivitas otak.

🔹 Langkah-langkah kerja AI Brain Typing Meta:

  1. Relawan masuk ke dalam mesin MEG, yang sangat sensitif terhadap medan magnet.
  2. AI bernama Brain2Qwerty dilatih untuk mengenali pola gelombang otak.
  3. AI memprediksi huruf yang sedang dipikirkan, lalu mengubahnya menjadi teks tertulis.

Meta menguji teknologi ini pada 35 relawan di Spanyol yang menghabiskan sekitar 20 jam dalam mesin MEG untuk mengetik kalimat sambil otaknya dipantau oleh AI.

Hasil Penelitian: Seberapa Akurat?

Hasil eksperimen ini cukup menjanjikan. AI mampu menebak huruf yang dipikirkan dengan tingkat akurasi 80%. Namun, ada beberapa kendala:
🔹 20% kesalahan prediksi masih terjadi, yang berarti belum cukup sempurna untuk penggunaan sehari-hari.
🔹 Kesalahan dalam menebak huruf mencapai 32% dalam beberapa kasus, yang bisa mengganggu pengalaman pengguna.
🔹 Mesin MEG sangat besar (berbobot 500 kg) dan mahal ($2 juta per unit), sehingga sulit untuk digunakan di luar laboratorium.

Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang akurat, pengguna harus tetap diam dan fokus, karena sedikit gerakan saja bisa mengganggu pembacaan sinyal otak.

Apa Tujuan Utama Meta?

Tim riset Meta, yang dipimpin oleh Jean-Rémi King, tidak berfokus pada pengembangan produk komersial dalam waktu dekat. Sebaliknya, mereka ingin memahami lebih dalam bagaimana otak manusia memproses bahasa.

Penelitian ini juga dapat membantu mengembangkan AI yang lebih canggih, seperti chatbot dan model bahasa yang lebih intuitif.

Perbandingan dengan Teknologi Lain

Meskipun Meta masih mengandalkan metode non-invasif (tanpa operasi), beberapa perusahaan lain sudah mengembangkan teknologi serupa dengan pendekatan berbeda:

🔹 Neuralink (Elon Musk) – Mengembangkan implan otak yang memungkinkan pasien lumpuh mengendalikan komputer atau berbicara melalui suara sintetis.
🔹 BCI (Brain-Computer Interface) – Teknologi ini menggunakan elektroda yang ditanam di otak, memungkinkan pengguna mengendalikan perangkat dengan lebih akurat.

Dibandingkan dengan teknologi ini, pendekatan Meta lebih aman tetapi masih jauh dari tahap implementasi nyata.

Masa Depan AI Brain Typing Meta

Meta telah berinvestasi hingga $65 miliar untuk infrastruktur dan pengembangan AI hingga tahun 2025. Meskipun masih terbatas pada penelitian, teknologi ini berpotensi mengubah cara manusia berinteraksi dengan perangkat di masa depan.

🔹 Kemungkinan penerapan teknologi ini:
✅ Membantu penyandang disabilitas dalam berkomunikasi.
✅ Menghadirkan antarmuka komputer tanpa sentuhan.
✅ Menjadi dasar pengembangan AI yang lebih manusiawi dalam memahami bahasa dan emosi.

Meskipun masih dalam tahap awal, AI Brain Typing Meta menunjukkan bahwa di masa depan, mengetik hanya dengan pikiran bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. 🎯🚀