Game  

PlayStation Mulai Bertindak! Game Shovelware di PS Store Terancam Dihapus

PlayStation Mulai Bertindak! Game Shovelware di PS Store Terancam Dihapus
Game-Game Yang Dituding Shovelware

Restartid.com – Industri video game semakin berkembang pesat, dengan banyak pengembang berlomba-lomba merilis game demi keuntungan. Namun, di antara game berkualitas tinggi, ada pula game-game “shovelware”—game cepat saji dengan kualitas rendah, minim inovasi, dan hanya bermodalkan asset flip. Kini, PlayStation tampaknya akan mengambil tindakan serius terhadap game-game seperti ini di PlayStation Store.

Sony Mulai Menindak Game Shovelware

Sebuah investigasi yang dilakukan oleh IGN menemukan bahwa Sony telah menghapus sejumlah game mencurigakan dari PlayStation Store, termasuk dari pengembang RandomSpin. Beberapa game yang diduga masuk kategori shovelware, seperti Supermarket Simulator Pro, Bodycam Shooter, dan Backrooms Inside The Escape, kini menghilang dari toko digital PlayStation.

Hal ini memicu spekulasi bahwa Sony mulai memperketat Quality Control di PlayStation Store, menyusul banyaknya kritik dari pemain yang merasa resah dengan maraknya game berkualitas rendah yang membanjiri platform mereka.

Apa itu Shovelware?
📌 Game yang dibuat dengan minim usaha, sering kali hanya menggunakan aset generik atau AI tanpa inovasi
📌 Sering dirilis dalam jumlah banyak dalam waktu singkat untuk sekadar mencari keuntungan
📌 Kurangnya pengawasan terhadap kualitas menyebabkan pengalaman bermain yang buruk bagi gamer

Sony tampaknya mulai merespons keluhan komunitas dengan menindak pengembang yang dianggap hanya “spam” game shovelware tanpa kualitas yang layak.

Developer Rilis Lusinan Game dalam Setahun, Kualitas Dipertanyakan

Kasus seperti ini bukan hanya terjadi pada satu atau dua game. Pengembang seperti RandomSpin telah merilis lusinan game hanya dalam waktu setahun, bahkan beberapa dalam kurun waktu satu bulan. Hal ini memicu pertanyaan besar soal kualitas game mereka.

Banyak game shovelware mengandalkan AI atau sekadar mendaur ulang aset lama untuk membuat game baru dalam waktu singkat. Hal ini tidak hanya merugikan pemain yang mengharapkan game berkualitas, tetapi juga merusak reputasi platform yang menampung game-game seperti ini.

Langkah Sony ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mulai serius menyeleksi game-game yang diizinkan masuk ke PlayStation Store, demi menjaga ekosistem gaming yang lebih baik.

Bukan Hanya Sony, Platform Lain Juga Terkena Masalah Shovelware

Masalah game shovelware ini ternyata bukan hanya terjadi di PlayStation.

🔥 Steam → Platform PC terbesar ini juga sering menjadi tempat berkembang biaknya game-game berkualitas rendah. Banyak game yang hanya “copy-paste” dari game lain dan dijual tanpa inovasi.

🔥 Nintendo Switch eShop → Creative Director game Unpacking, Wren Brier, bahkan mengkritik Nintendo karena banyaknya game plagiat di eShop mereka.

🔥 Google Play Store → Kasus lebih parah terjadi di platform mobile. Developer Mob Entertainment, pencipta game Poppy Playtime, sampai menuntut Google karena gagal menghapus game scam yang mengklaim sebagai sekuel resmi dari Poppy Playtime, padahal game aslinya belum dirilis.

Kesimpulan: Akankah Ini Jadi Awal Regulasi Lebih Ketat?

Jika benar Sony mulai bertindak tegas terhadap game shovelware, ini bisa menjadi awal regulasi yang lebih ketat dalam industri game digital. Langkah ini tidak hanya menguntungkan gamer, tetapi juga developer berkualitas yang bekerja keras menciptakan game orisinal dan inovatif.

Namun, tantangan terbesar bagi Sony dan platform lainnya adalah menyaring game berkualitas rendah tanpa menghambat kreativitas pengembang indie yang benar-benar ingin membuat game bagus.

Bagaimana menurutmu? Haruskah PlayStation, Steam, dan platform lain lebih ketat dalam menyeleksi game yang masuk ke toko digital mereka? 🎮🔥