Restartid.com – Di tengah spekulasi mengenai kemungkinan dirinya mengakuisisi TikTok, Elon Musk akhirnya angkat bicara. Dalam sebuah wawancara di WELT Economic Summit pada 29 Januari 2025, Musk menegaskan bahwa ia tidak tertarik membeli TikTok atau terlibat dalam operasional platform tersebut.
Pernyataan ini kembali menjadi sorotan setelah wawancara tersebut baru ditayangkan pada 9 Februari 2025 waktu setempat.
Musk Bantah Rumor Akuisisi TikTok
Sejak beberapa waktu terakhir, nama Elon Musk santer disebut-sebut sebagai kandidat yang mungkin akan menyelamatkan TikTok dari ancaman pelarangan di Amerika Serikat. Isu ini semakin berkembang karena Musk dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden AS Donald Trump dan kini menjabat sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE).
Namun, dalam wawancaranya, Musk membantah rumor tersebut dengan tegas:
“Saya tidak mengajukan tawaran untuk TikTok.”
Lebih lanjut, Musk juga menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana apapun terkait TikTok jika seandainya ia memilikinya.
“Mungkin saya akan melihat algoritmanya dan mencoba menilai: Seberapa berguna algoritma ini? Apa yang bisa dilakukan agar algoritma ini lebih produktif dan memberi manfaat bagi umat manusia?”
Namun, ia kembali menekankan bahwa dirinya sama sekali tidak menggunakan TikTok dan bahkan tidak terlalu mengenalnya.
Akuisisi Twitter Jadi Pengecualian, Musk Biasanya Bangun Perusahaan dari Nol
Selain membahas TikTok, Elon Musk juga menyoroti strategi bisnisnya. Ia menjelaskan bahwa pembelian Twitter (sekarang X) merupakan pengecualian dalam kariernya, karena biasanya ia lebih suka membangun perusahaan dari nol.
“Biasanya, saya membangun perusahaan dari nol.”
Sebagai contoh, Musk mendirikan beberapa perusahaan teknologi besar seperti SpaceX, Tesla, Neuralink, dan The Boring Company. Akuisisi Twitter yang ia lakukan pada 2022 adalah salah satu langkah bisnis yang jarang ia ambil.
TikTok dalam Ancaman Pelarangan di AS
Pernyataan Musk ini muncul di tengah perdebatan sengit soal potensi pelarangan TikTok di Amerika Serikat. Pemerintah AS menunda keputusan final terkait TikTok hingga 4 April 2025, dengan alasan keamanan data pengguna yang dikendalikan oleh perusahaan China, ByteDance.
Banyak pihak berspekulasi bahwa jika TikTok dipaksa untuk dijual, Elon Musk bisa menjadi salah satu pembeli potensial. Namun, dengan pernyataan tegasnya ini, jelas bahwa Musk tidak tertarik untuk ikut campur dalam permasalahan TikTok.