Berita  

Kinerja Huawei Meroket! Divisi Elektronik Konsumen Kembali Jadi Mesin Pendapatan

Kinerja Huawei Meroket! Divisi Elektronik Konsumen Kembali Jadi Mesin Pendapatan
Howard Liang Hua, Chairman Huawei

Restartid.com – Huawei Technologies terus menunjukkan ketangguhannya di tengah tekanan sanksi perdagangan dari Amerika Serikat. Sepanjang tahun 2024, raksasa teknologi asal China ini mencatat pendapatan lebih dari 860 miliar yuan (setara dengan US$118,3 miliar), mengalami lonjakan 22% dibandingkan dengan 704,2 miliar yuan pada 2023.

Keberhasilan ini menandakan pemulihan yang stabil bagi Huawei, terutama dengan semakin kuatnya divisi elektronik konsumen dan solusi mobil pintar yang menjadi motor utama pertumbuhan perusahaan.

Huawei Bangkit di Tengah Tekanan Global

Chairman Huawei, Howard Liang Hua, mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan tetap sesuai ekspektasi, meskipun masih menghadapi tantangan berat akibat pembatasan teknologi dari AS sejak 2019.

Walaupun belum melewati rekor pendapatan 891 miliar yuan pada 2020, capaian tahun ini menjadi yang tertinggi kedua dalam sejarah perusahaan, menegaskan ketahanan Huawei dalam menghadapi tekanan eksternal.

Dalam konferensi pemerintah setempat, Liang Hua menyebut bahwa bisnis konsumen Huawei telah kembali tumbuh, sementara solusi mobil pintar—yang menjadi pilar masa depan perusahaan—tengah mengalami perkembangan pesat.

Di sisi lain, bisnis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) tetap stabil dan terus memberikan kontribusi besar terhadap total pendapatan perusahaan.

Strategi Huawei: Inovasi dan Ketahanan

Sejak masuk dalam daftar hitam perdagangan AS, Huawei menghadapi pembatasan ketat, terutama dalam mengakses semikonduktor canggih dan sistem operasi Android milik Google. Dampaknya paling terasa pada bisnis smartphone, yang sempat hampir menyalip Samsung sebagai vendor ponsel terbesar di dunia.

Sebagai respons, Huawei menggandakan investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Namun, investasi besar ini menyebabkan laba bersih perusahaan turun 13,7% dalam sembilan bulan pertama 2024, menjadi 62,9 miliar yuan.

Analis menyebut penurunan ini sebagai dampak dari peningkatan belanja modal Huawei dalam riset teknologi, yang sejalan dengan strategi pemerintah China dalam mencapai kemandirian teknologi.

Bangkitnya Divisi Konsumen dan Dominasi di Pasar China

Huawei sempat mengalami pertumbuhan stagnan pada 2020 akibat sanksi AS, dengan pendapatan anjlok 29% pada 2021. Namun, perusahaan berhasil bangkit dengan mencatat pertumbuhan 17% pada 2023, mencapai 251,5 miliar yuan.

Momentum kebangkitan ini juga didukung oleh lonjakan 37% dalam pengiriman smartphone di China pada 2023. Huawei kini kembali naik ke posisi kedua dalam pangsa pasar smartphone di China, menggeser Apple yang turun ke posisi ketiga dengan penurunan 17%, menurut data Canalys.

Sementara itu, Vivo masih memimpin pasar, terutama dengan strategi penjualan perangkat berharga terjangkau.

Kesuksesan Huawei di pasar domestik semakin kuat setelah peluncuran Mate 60 Pro pada 2023. Perangkat ini mendapat banyak pujian karena dilengkapi chip semikonduktor canggih yang memungkinkan kecepatan unduh setara 5G, meskipun Huawei tidak secara resmi menyebutnya sebagai ponsel 5G.

Kini, Huawei kembali melanjutkan dominasinya dengan meluncurkan Mate 70 Series, yang menggunakan sistem operasi HarmonyOS NEXT, sistem yang dikembangkan sepenuhnya tanpa bergantung pada Android.

Ambisi Huawei di Bidang AI dan Cloud Computing

Selain smartphone, Huawei juga memperluas ekspansinya ke teknologi kecerdasan buatan (AI). Divisi komputasi awan Huawei baru-baru ini bermitra dengan DeepSeek, menghadirkan model AI tingkat lanjut melalui layanan cloud Ascend Huawei.

Menurut Huawei, model-model AI yang mereka kembangkan memiliki kinerja setara dengan GPU kelas atas global, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain utama di industri AI.

Chairman Huawei, Liang Hua, menekankan bahwa AI kini memasuki tahap penting dalam adopsi industri, sementara Kepala Partai Komunis Guangdong, Huang Kunming, memuji kontribusi Huawei dalam memperkuat industri digital China.

Huawei juga telah menjadi kompetitor utama bagi raksasa teknologi AS, seperti Nvidia dan Google, berkat pendekatan inovatifnya dalam AI dan cloud computing.

Masa Depan Huawei: Pemimpin Teknologi China

Di tengah tantangan global yang signifikan, Huawei mampu menunjukkan ketahanan dan strategi jangka panjang yang matang. Dengan terus berinvestasi dalam R&D, serta melakukan diversifikasi bisnis ke sektor seperti cloud computing, AI, dan solusi mobil pintar, Huawei semakin memperkuat dominasinya dalam ekosistem teknologi China.

Seiring dengan pesatnya perkembangan AI dan digitalisasi global, Huawei berpotensi memainkan peran penting dalam membentuk masa depan teknologi dunia, baik di China maupun di tingkat internasional.

Apakah Huawei akan kembali menyalip raksasa teknologi dunia? Kita tunggu gebrakan selanjutnya! 🚀