Berita  

India Perkuat Keamanan Data dengan Menjalankan DeepSeek di Server Lokal

India Perkuat Keamanan Data dengan Menjalankan DeepSeek di Server Lokal
DeepSeek AI

Restartid.com – India terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga privasi data pengguna dengan mengoperasikan model AI open-source DeepSeek asal Tiongkok menggunakan server dalam negeri. Menteri IT India, Ashwini Vaishnaw, menegaskan langkah ini diambil untuk mengatasi kekhawatiran terhadap kebijakan data DeepSeek yang menyimpan informasi pengguna di server berbasis di Tiongkok.

Privasi Data Jadi Alasan Utama

Keputusan India untuk menjalankan DeepSeek di server lokal didasari oleh kebijakan DeepSeek sendiri yang mengumpulkan berbagai jenis data pengguna, termasuk teks, rekaman suara, file yang diunggah, riwayat chat, serta umpan balik. Dengan penyimpanan data yang berpusat di Tiongkok, India khawatir akan risiko kebocoran dan penyalahgunaan data warganya.

Selain itu, muncul dugaan bahwa DeepSeek telah melakukan pencurian data dari OpenAI untuk mempercepat pengembangan model AI mereka, DeepSeek R1. Kekhawatiran ini semakin memperkuat keputusan India untuk memanfaatkan infrastruktur komputasi dalam negeri sebagai solusi yang lebih aman.

Ditenagai oleh Ribuan GPU Canggih

Untuk menjalankan DeepSeek secara lokal, India akan memanfaatkan Fasilitas Komputasi AI terbaru yang telah diperkuat dengan 18.693 unit GPU—jumlah ini hampir dua kali lipat dari target awal. Dari total tersebut, 13.000 unit adalah Nvidia H100, sementara 1.500 unit lainnya adalah Nvidia H200. Saat ini, sekitar 10.000 GPU telah siap digunakan, dan fasilitas ini dijadwalkan beroperasi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami ingin teknologi canggih bisa diakses oleh semua orang. Itulah prinsip ekonomi yang dianut oleh Perdana Menteri kami. Saat ini, fasilitas komputasi kami adalah yang paling terjangkau,” ujar Vaishnaw, seperti dikutip dari India Today.

Berdasarkan laporan TechCrunch, “terjangkau” yang dimaksud oleh Vaishnaw merujuk pada kebijakan diskon besar-besaran untuk layanan komputasi AI di India. Ia menyebut bahwa layanan komputasi AI standar akan diberikan diskon 42%, sementara layanan komputasi berpresisi tinggi bisa mendapatkan potongan hingga 47%.

Investasi Besar untuk AI Lokal

Selain mengadopsi AI dari luar negeri, India juga berambisi membangun ekosistem AI buatan sendiri dengan investasi sebesar $30 miliar. Salah satu perusahaan terbesar di India, Reliance, tengah membangun pusat data raksasa di Jamnagar. Dengan kapasitas mencapai 3 gigawatt, fasilitas ini berpotensi menjadi yang terbesar di dunia.

“Kami yakin setidaknya ada enam pengembang utama yang bisa menciptakan model AI dalam 6–8 bulan, atau bahkan 4–6 bulan jika semuanya berjalan optimal,” tambah Vaishnaw. “Fasilitas komputasi bersama adalah kunci utama untuk membangun ekosistem AI yang kuat.”

Saat ini, India telah mendanai 18 proyek AI tahap awal yang berfokus pada pendidikan, pertanian, dan perubahan iklim. Seiring dengan upaya ini, pemerintah juga tengah membentuk badan regulasi khusus untuk mengatur penggunaan AI di negara tersebut, dengan melibatkan berbagai institusi dalam merancang kerangka kerja keselamatan AI.

Dengan langkah strategis ini, India semakin serius dalam membangun teknologi AI yang mandiri sekaligus memastikan keamanan data warganya tetap terjaga.