Berita  

Google Yakinkan Dunia: AI Tidak Akan Geser Pekerjaan Manusia, tetapi Mengubah Cara Kerja

Google Yakinkan Dunia: AI Tidak Akan Geser Pekerjaan Manusia, tetapi Mengubah Cara Kerja

Restartid.com – Dalam era digital yang semakin maju, muncul kekhawatiran bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menggantikan pekerjaan manusia. Namun, Google ingin membuktikan sebaliknya—bahwa AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk membantu dan mengubah cara manusia bekerja.

Sebagai bukti komitmennya, Google menggelontorkan dana sebesar $120 juta untuk mendukung program edukasi AI secara global. Melalui program ini, Google ingin memastikan bahwa lebih banyak pekerja memahami dan memanfaatkan AI dalam pekerjaan mereka, sekaligus menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi manusia dan teknologi.

Google Perluas Pelatihan AI untuk Pekerja dan Institusi Pendidikan

Presiden Urusan Global Google, Kent Walker, menegaskan bahwa pemahaman dan penerapan AI yang luas akan menghasilkan kebijakan AI yang lebih baik. Oleh karena itu, Google memperluas program pelatihannya, bukan hanya untuk pekerja dan bisnis, tetapi juga bagi institusi pendidikan dan pemerintah.

“Banyak manfaat yang bisa kami berikan untuk membantu mereka yang mungkin terdampak oleh AI. Kami ingin fokus ke sana,” ujar Walker, dikutip dari Indian Express.

Salah satu inisiatif utama Google dalam hal ini adalah ‘Grow with Google’, sebuah program pelatihan yang mengajarkan keterampilan teknis seperti:
Analisis data
Dukungan IT
Keamanan siber
Pemanfaatan AI dalam bisnis dan industri

Hingga Desember 2024, lebih dari 1 juta orang telah memperoleh sertifikasi dari program ini. Kini, Google menambahkan kursus khusus AI yang dirancang tidak hanya untuk pekerja profesional tetapi juga untuk para guru agar bisa mengajarkan AI di lingkungan akademik.

AI Bukan Sekadar Pelatihan, tetapi Menciptakan Peluang Kerja Baru

Selain pelatihan, Google juga ingin memperluas kemitraan publik-swasta guna menciptakan peluang kerja baru yang berbasis AI. Salah satu program unggulan dalam hal ini adalah Skilled Trades and Readiness, di mana Google bermitra dengan perguruan tinggi komunitas untuk melatih pekerja di bidang pembangunan pusat data.

Kini, program tersebut diperluas dengan tambahan kurikulum AI, yang memungkinkan pekerja untuk:
📌 Memahami cara kerja AI dalam infrastruktur teknologi
📌 Memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas
📌 Berkolaborasi dengan sistem AI dalam dunia kerja nyata

Walker menekankan bahwa kehadiran AI akan membantu manusia lebih efisien, bukan menggantikan mereka sepenuhnya.

Google Berusaha Menjadi Pemimpin Netral dalam Teknologi AI

Dalam persaingan teknologi AI yang semakin sengit, Google berambisi untuk menjadi pemimpin yang netral dalam pengembangan AI yang bersinergi dengan tenaga kerja manusia.

Strategi ini juga merupakan langkah untuk menghindari konflik regulasi, di mana banyak negara kini mulai memperketat aturan terkait penggunaan AI dalam dunia kerja. Dengan mengedepankan edukasi dan pelatihan, Google berharap bisa menciptakan keseimbangan antara inovasi AI dan kesejahteraan tenaga kerja manusia.

Kesimpulan: AI Mengubah, Bukan Menggantikan Pekerjaan Manusia

Google dengan tegas menyatakan bahwa AI bukan ancaman bagi tenaga kerja manusia, melainkan alat untuk meningkatkan efisiensi dan membuka peluang baru.

🔹 Melalui investasi $120 juta, Google berfokus pada pelatihan AI global
🔹 Program seperti ‘Grow with Google’ dan ‘Skilled Trades and Readiness’ dirancang untuk memberdayakan pekerja dalam era AI
🔹 Kemitraan publik-swasta akan menjadi kunci dalam menciptakan keseimbangan antara teknologi dan dunia kerja

Di tengah ketakutan bahwa AI akan menggantikan manusia, Google berusaha membuktikan bahwa AI dan manusia bisa bekerja berdampingan—mengubah cara kerja, tetapi tidak menghilangkan pekerjaan itu sendiri. 🚀