Berita  

Gelombang Kebangkrutan Startup Teknologi di AS Diprediksi Meningkat pada 2025

Gelombang Kebangkrutan Startup Teknologi di AS Diprediksi Meningkat pada 2025
Startup

Restartid.com – Industri startup teknologi di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menghadapi gelombang kebangkrutan yang lebih besar pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Carta, perusahaan penyedia layanan manajemen ekuitas di AS, mengungkapkan bahwa jumlah startup yang gulung tikar pada 2025 berpotensi lebih tinggi dari tahun 2024.

Menurut laporan TechCrunch, data dari Carta menunjukkan bahwa pada 2024, sebanyak 966 startup di AS mengalami kebangkrutan atau pembubaran, meningkat 25,6 persen dibandingkan 2023, di mana terdapat 769 startup yang tutup. Data ini mencakup perusahaan yang menggunakan layanan Carta dan meninggalkan platform karena kebangkrutan atau pembubaran usaha.

Namun, Kepala Analitik Carta, Peter Walker, menegaskan bahwa jumlah sebenarnya kemungkinan lebih besar karena masih banyak perusahaan yang tutup tetapi tidak terdata. “Saya yakin ada cukup banyak yang tidak masuk dalam data kami,” ujar Walker.

Fenomena ini terutama terjadi pada startup yang menerima pendanaan besar di 2020 dan 2021, namun kini kesulitan bertahan di tengah tantangan ekonomi yang berubah drastis.

Tren Kebangkrutan Meningkat Tajam

Selain Carta, data dari AngelList, platform penyedia pendanaan startup di AS, juga menunjukkan tren peningkatan kebangkrutan. Sepanjang 2024, terdapat 364 startup yang tutup, naik 56,2 persen dari 233 startup yang gulung tikar pada 2023.

Meski demikian, CEO AngelList, Avlok Kohli, tetap optimis. Ia menyatakan bahwa angka tersebut masih tergolong kecil dibandingkan jumlah total perusahaan yang menerima pendanaan selama periode tersebut.

Di sisi lain, data dari Layoffs.fyi justru menunjukkan angka yang lebih rendah, yakni hanya 85 perusahaan teknologi yang tutup pada 2024, turun dari 109 perusahaan yang bangkrut pada 2023. Namun, Layoffs.fyi hanya mencatat penutupan yang dilaporkan secara publik, sehingga kemungkinan belum mencerminkan gambaran menyeluruh kondisi startup di AS.

Penyebab Gelombang Kebangkrutan Startup

Sejumlah faktor menjadi pemicu utama banyaknya startup yang gulung tikar di AS. Salah satunya adalah valuasi yang tidak realistis saat startup mendapatkan pendanaan besar pada 2020 hingga 2021. Kala itu, banyak investor memberikan dana besar dengan proses due diligence (uji kelayakan) yang minim, sehingga banyak startup yang sebenarnya belum siap menerima pendanaan besar.

Faktor lain yang memperburuk kondisi adalah kurangnya kesiapan startup dalam mengelola modal. Banyak perusahaan rintisan mendapatkan pendanaan besar, namun belum memiliki infrastruktur yang solid, tim dengan kompetensi mumpuni, serta strategi bisnis yang jelas.

Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, lanskap ekonomi berubah drastis. Investor menjadi lebih berhati-hati dan tidak lagi menggelontorkan dana dengan mudah. Startup yang memiliki valuasi terlalu tinggi namun gagal menunjukkan pertumbuhan bisnis yang signifikan menjadi sulit mendapatkan pendanaan lanjutan, sehingga terpaksa tutup.

Prediksi 2025: Kebangkrutan Startup akan Memuncak

Carta memprediksi bahwa tahun 2025 akan menjadi puncak dari gelombang kebangkrutan startup teknologi di AS. Hal ini berkaitan dengan puncak pendanaan yang terjadi pada kuartal pertama 2022, di mana startup yang memperoleh dana dalam periode tersebut kini mulai menghadapi tekanan finansial akibat kesulitan memperoleh pendanaan lanjutan.

Jika melihat tren dari tahun-tahun sebelumnya, hanya sedikit startup yang mampu mengembalikan modal kepada investor saat mereka tutup. Dengan kondisi pasar yang semakin ketat, startup yang tidak mampu menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan akan semakin sulit bertahan.

Para pelaku industri startup di AS kini dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana menjaga keberlanjutan bisnis di tengah kondisi pendanaan yang semakin sulit. Adaptasi strategi bisnis, efisiensi operasional, serta fokus pada profitabilitas menjadi kunci utama bagi startup yang ingin bertahan melewati tahun 2025.