Restartid.com – Media sosial terus menjadi ruang yang dinamis bagi peluang bisnis, dan tren tahun 2025 membuka berbagai potensi baru untuk meraih keuntungan. Berdasarkan laporan dari Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, ada sejumlah tren yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis untuk berkembang di tengah persaingan pasar yang terus berubah.
Menurut data dari eMarketer, Asia Pasifik kini memimpin sebagai kawasan dengan pengguna media sosial terbanyak, mencapai 2,3 miliar pengguna. Ini menjadikan wilayah tersebut sebagai pangsa pasar yang sangat potensial. Berikut adalah lima tren utama di media sosial tahun 2025 yang dirangkum dari laporan Meta.
Tren Bisnis di Media Sosial Tahun 2025
1. Kecerdasan Buatan Generatif (Generative AI)
Generative AI menjadi teknologi revolusioner yang mengubah cara bisnis beroperasi. Dengan kemampuannya menghasilkan ide, konten, hingga solusi secara otomatis, teknologi ini semakin banyak digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas.
Meta mencatat lebih dari 1 juta pengiklan global telah memanfaatkan fitur iklan berbasis AI generatif, menghasilkan lebih dari 15 juta iklan pada Agustus 2024. Untuk mendukung permintaan ini, Meta menghadirkan dua fitur baru, yakni video expansion dan image animation, yang mempermudah bisnis dalam membuat konten visual untuk iklan.
Adopsi teknologi ini memberikan peluang besar bagi bisnis untuk meningkatkan daya tarik iklan mereka secara efektif, terutama di platform seperti Facebook dan Instagram.
2. Perpesanan Bisnis
Perpesanan melalui Direct Message (DM) kini menjadi cara komunikasi favorit antara pelanggan dan bisnis, khususnya di Asia Pasifik. Pengguna lebih nyaman berkomunikasi dengan bisnis melalui pesan pribadi daripada unggahan publik, terutama di kalangan Gen Z.
Meta melaporkan bahwa lebih dari 1 miliar orang terhubung dengan akun bisnis di WhatsApp, Instagram, dan Messenger setiap minggunya. Di Indonesia, 90 persen pelaku bisnis sudah memanfaatkan perpesanan dalam setiap tahapan interaksi dengan konsumen, mulai dari awal hingga pasca-penjualan.
Hasil survei menunjukkan bahwa 87 persen konsumen Indonesia lebih menyukai perpesanan untuk berkomunikasi dengan bisnis, sementara 83 persen menganggap bisnis yang menyediakan fasilitas ini lebih dapat dipercaya. WhatsApp, sebagai platform unggulan, mencatat peningkatan percakapan harian hingga dua kali lipat sejak 2022.
Fitur DM memberikan keunggulan bagi bisnis dalam menjalin hubungan lebih personal dengan pelanggan, menjawab pertanyaan, hingga menyelesaikan transaksi secara cepat.
3. Kreator Konten: Pilar Ekonomi Digital
Ekonomi kreator terus berkembang pesat di Asia Pasifik. Laporan Goldman Sachs memproyeksikan bahwa nilai ekonomi kreator global dapat mencapai USD 480 miliar pada 2027. Kreator konten kini menjadi bagian penting dari strategi pemasaran, dengan banyak brand global bekerja sama untuk menjangkau audiens secara lebih autentik.
Studi Meta dan YouGov menemukan bahwa 94 persen konsumen Indonesia terhubung dengan kreator konten, terutama saat musim liburan. Rekomendasi dari kreator memiliki pengaruh besar, dengan 54 persen konsumen mempercayai saran mereka dan 63 persen mempertimbangkannya dalam keputusan pembelian.
Kolaborasi dengan kreator konten tidak hanya meningkatkan kesadaran merek tetapi juga menjadi kunci keberhasilan kampanye pemasaran di platform seperti Instagram dan Facebook.
4. Video: Format Konten yang Semakin Popule
Konten video semakin mendominasi media sosial. Menurut Insider Intelligence, waktu yang dihabiskan pengguna untuk menonton video di Asia Pasifik diperkirakan meningkat sebesar 15 persen pada 2025. Meta mencatat bahwa 60 persen waktu pengguna di Facebook dan Instagram dihabiskan untuk menonton video.
Siaran langsung (live streaming) juga menjadi tren yang signifikan, terutama di Asia Tenggara. Di Indonesia, 73 persen pengguna menonton siaran langsung untuk mengeksplorasi produk, sementara 66 persen telah melakukan pembelian melalui live streaming. Video pendek juga menjadi medium yang sangat berpengaruh, dengan 81 persen konsumen menyebutnya sebagai faktor utama dalam keputusan pembelian.
Format video, terutama video pendek, memberikan peluang besar bagi bisnis untuk menarik perhatian audiens dan mendorong penjualan secara efektif.
5. Aktivitas Belanja Lintas Negara
Belanja lintas negara menjadi semakin populer seiring meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk-produk yang tidak tersedia secara lokal. Studi tahunan Meta menunjukkan bahwa 50 persen pembeli di Asia Pasifik telah melakukan pembelian lintas negara selama periode festival belanja.
Harga kompetitif dan akses ke merek internasional menjadi alasan utama tren ini. Bagi bisnis, ini adalah peluang besar untuk memperluas jangkauan pasar mereka melalui e-commerce lintas negara.
Kesimpulan
Lima tren bisnis di media sosial tahun 2025 ini menawarkan banyak peluang bagi pelaku usaha. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, perpesanan bisnis, kolaborasi kreator konten, format video, hingga aktivitas belanja lintas negara, bisnis dapat menjalin hubungan lebih baik dengan pelanggan dan bersaing di pasar yang terus berkembang.
Seperti yang diungkapkan Meta Indonesia, “Dengan memahami dan memanfaatkan tren-tren ini, bisnis memiliki peluang besar untuk berkembang dalam lanskap yang dinamis di tahun 2025.”