Game  

Kontroversi Baru: Yasuke di Assassin’s Creed Shadows Versi Jepang Bukan Lagi “Samurai”

Kontroversi Baru: Yasuke di Assassin's Creed Shadows Versi Jepang Bukan Lagi "Samurai"

Restartid.com – Game Assassin’s Creed Shadows garapan Ubisoft kembali menjadi bahan perbincangan hangat, terutama di Jepang. Game ini menghadapi kritik tajam dari kalangan pemain dan komunitas sejarah di negeri tersebut, yang menyoroti kurangnya penghormatan terhadap budaya dan sejarah Jepang. Isu terbaru melibatkan pengubahan deskripsi karakter Yasuke, di mana ia tidak lagi disebut sebagai “Samurai” pada versi Jepang gim ini di Steam, melainkan sebagai “Prajurit.”

Perubahan Deskripsi Karakter Yasuke

Isu ini muncul setelah komunitas gamer menemukan adanya perbedaan dalam deskripsi karakter Yasuke antara versi Jepang dan region lainnya.

  • Versi Region Jepang: Pada halaman Steam Jepang, Yasuke digambarkan sebagai seorang “prajurit bernilai seribu orang” (Ikkitousen no hei). Penggunaan istilah ini menggantikan julukan “Samurai Legendaris” yang digunakan di region lain.
  • Versi Region Lain: Untuk region di luar Jepang, Yasuke tetap disebut sebagai “Samurai Legendaris,” konsisten dengan narasi internasional Ubisoft terkait karakter ini.

Perubahan ini menjadi bahan diskusi panas di kalangan komunitas, terlebih di media sosial, karena dinilai sebagai langkah Ubisoft untuk mengakomodasi sensitivitas budaya Jepang.

Kenapa Yasuke Tidak Dianggap Samurai?

Keputusan Ubisoft untuk mengubah deskripsi Yasuke menjadi “prajurit” diduga berkaitan dengan norma historis dan budaya Jepang tentang siapa yang layak menyandang gelar “Samurai.”

  • Latar Belakang Yasuke: Yasuke adalah seorang pria Afrika yang tiba di Jepang pada abad ke-16 dan menjadi pelayan, kemudian prajurit, di bawah Oda Nobunaga. Meski banyak kisah mengisyaratkan pengangkatan Yasuke sebagai Samurai, sejarah Jepang memiliki batasan ketat tentang siapa yang diakui sebagai Samurai berdasarkan status sosial dan adat.
  • Protes Publik: Komunitas Jepang tampaknya kurang menerima penggunaan istilah “Samurai” untuk Yasuke, mengingat konteks sejarahnya. Protes ini akhirnya memengaruhi penggambaran karakter di gim untuk region Jepang.

Perubahan Eksklusif untuk Steam Jepang

Menurut penelusuran, pengubahan deskripsi karakter ini hanya diterapkan di Steam region Jepang oleh Ubisoft pada pekan lalu. Namun, deskripsi di platform lain seperti Epic Games, PlayStation Store, dan Microsoft Store untuk region Jepang masih mencantumkan Yasuke sebagai “Samurai.”

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keputusan Ubisoft yang tampaknya hanya menyasar salah satu platform. Banyak pemain berasumsi bahwa Ubisoft masih dalam proses mengoordinasikan perubahan tersebut untuk platform lainnya.

Reaksi Komunitas

Kritik terhadap Ubisoft tidak hanya datang dari pemain Jepang, tetapi juga dari komunitas internasional. Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa Ubisoft kurang melakukan penelitian mendalam terhadap budaya lokal sebelum merilis gim mereka.

Di sisi lain, banyak juga yang memuji langkah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Jepang dan upaya mencegah penyebaran informasi sejarah yang tidak akurat.

Kesimpulan

Perubahan deskripsi Yasuke di Assassin’s Creed Shadows versi Jepang mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan gim besar ketika mengangkat cerita yang berbasis budaya atau sejarah lokal. Walau menuai kritik, langkah Ubisoft ini menunjukkan upaya untuk lebih peka terhadap sensitivitas budaya.

Namun, perbedaan deskripsi di berbagai platform memperlihatkan adanya inkonsistensi yang perlu segera ditangani agar pesan yang disampaikan kepada publik tidak membingungkan. Apakah perubahan ini akan diterapkan secara menyeluruh, atau tetap terbatas pada Steam Jepang, menjadi hal yang layak dinanti.